Meski objek wisata Pariaman ditutup saat Lebaran, pedagang tetap jualan

id Pariaman,Padang,Sumbar

Meski objek wisata Pariaman ditutup saat Lebaran, pedagang tetap jualan

Pedagang tetap berjualan di objek wisata meskipun Pemkot Pariaman menutup lokasi itu akibat pandemi COVID-19 (ANTARA/ Aadiyat MS)

Pariaman (ANTARA) - Puluhan pedagang di objek wisata pantai Kota Pariaman, Sumatera Barat, memaksakan diri berjualan meski lokasi berlibur di daerah itu ditutup oleh pemerintah setempat guna meminimalisir penyebaran COVID-19.

"Yang dilarang berdagang di sini kan pedagang musiman kalau kami tiap hari berdagang di sini," kata salah seorang pedagang pakaian pantai di objek wisata Pantai Gandoriah Arsad (40) di Pariaman, Senin.

Arsad mengatakan meskipun dirinya tetap berdagang di objek wisata itu namun pendapatannya ia perkirakan turun drastis dari saat libur lebaran dan bahkan pada hari liburan biasa.

Ia menyebutkan dalam masa liburan biasanya transaksi bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari, sedangkan pada libur Lebaran biasanya  mencapai Rp5 juta per hari.

"Namun sekarang tidak ada jual beli, hari ini saja baru satu pakaian. Padahal biasanya pada siang hari dalam kondisi libur Lebaran jual beli dagangannya sudah bisa mencapai Rp3 juta," kata Gandoriah.

Ia mengaku mengetahui objek wisata di daerah itu ditutup, namun demi memenuhi ekonomi keluarga maka ia memaksakan diri berdagang di daerah itu.

Gandoriah berharap pengendara masih bisa memasuki kawasan objek wisata di daerah itu sehingga ia masih mendapatkan omzet dari hasil berdagang.

Sejalan dengan itu, salah salah seorang pedagang aksesoris di objek wisata itu Sarma (30) mengatakan setiap hari semenjak 2015 ia berdagang di kawasan objek wisata tersebut dengan menjual topi dan kacamata.

"Jadi lokasi berdagang saya ini sudah tetap, kalau tetap tidak dilarang," ujar dia.

Apalagi, lanjutnya, selama Ramadhan ia dan pedagang lainnya tidak berdagang di objek wisata itu sehingga kondisi perekonomiannya turun drastis.

Ia mengetahui objek wisata di daerah itu ditutup namun dirinya harus tetap berdagang guna memenuhi perekonomian keluarga.

"Kalau Lebaran jual beli bisa mencapai Rp1,5 juta per hari, namun sekarang Rp100 ribu aja sudah syukur," tambahnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat, memastikan menutup objek wisata di daerah itu saat libur Lebaran karena masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna meminimalisasi penyebaran COVID-19.

Ia mengatakan jika objek wisata di daerah itu dibuka maka ditakutkan akan terjadi penyebaran COVID-19 di daerah itu.

"Lebaran kan 24 Mei sedangkan pemberlakuan PSBB hingga 29 Mei, jadi objek wisata tidak dibuka," kata Wali Kota Pariaman Genius Umar di Pariaman, Senin.***1***