Konsumsi BBM di Lampung turun akibat pandemi COVID-19

id pertamina, bbm, elpiji

Konsumsi BBM di Lampung turun akibat pandemi COVID-19

Petugas SPBU tengah melayani konsumen (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Konsumsi bahan bakar minyak di Provinsi Lampung baik produk gasoline dan gasoil mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19.

"Rata-rata konsumsi produk gasoline di Bulan April dan Mei dibandingkan kondisi normal di Lampung mengalami penurunan hingga 21,9 persen, sedangkan gasoil turun 15,5 persen, " kata Region Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf, saat dihubungi dari Bandarlampung, Rabu. 

Ia menyebutkan,  tren yang sama juga terjadi terhadap elpiji untuk PSO 3 kg meningkat sekitar 4,8 persen. Namun untuk elpiji NPSO rumah tangga khusus Lampung turun sekitar 7 persen. Sedangkan untuk elpiji NPSO non rumah tangga juga turun mencapai 31,3 persen. 

Rifky menjelaskan untuk memastikan kebutuhan tetap terpenuhi, Pertamina tetap menjaga kehandalan stoknya sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan konsumsi.

Menurutnya,   di integrated Terminal Panjang Lampung per tanggal 19 Mei, angka ketahanan stok premium di 6,9 hari, solar di 8 5 hari, pertamax 11,7 hari, pertamina dex 38 hari, dan elpiji di 4,1 hari.

Ia mengatakan bahwa di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, tak dapat  dihindari bahwa telah terjadi perubahan pola konsumsi di masyarakat. Tingkat konsumsi BBM dan elpiji mengalami penurunan yang signifikan.

"Seperti halnya produk gasoline (Perta series), rata-rata konsumsi dari bulan April hingga Mei 2020 jika dibanding rerata kondisi normal, produk-produk ini mengalami penurunan mencapai rata-rata di wilayah Sumbagsel yaitu 22,6 persen dengan penurunan tertinggi terjadi di Sumatera Selatan.  Dan untuk produk-produk gasoil (Dex series) penurunan konsumsi pada bulan yang sama mencapai 13,2 persen dengan penururan konsumsi tertinggi terjadi di wilayah Bangka Belitung," jelas Rifky.

Sementara, lanjutnya,  anjuran untuk di rumah saja, turut mendukung perubahan pola konsumsi elpiji di masyarakat.  Meningkatnya konsumsi elpiji PSO mencapai 4,1 persen terhadap konsumsi normal, elpiji  Non PSO rumah tangga naik 1,8 persen, namun konsumsi elpiji Non PSO bukan rumah tangga turun drastis hingga 40,6 persen.


"Dengan melihat kondisi saat ini, Pertamina mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi semua imbauan pemerintah guna mempercepat pemutusan rantai penyebaran virus COVID-19.  Dan mohon doa dan dukungannya agar Pertamina dapat terus menjalankan amanahnya dalam mengantarkan energi untuk negeri,” tutup Rifky.