KBRI : 47 orang positif corona di Singapura

id penanganan corona,virus corona,corona

KBRI : 47 orang positif corona di Singapura

Dokumentasi wisatawan mengenakan masker di taman Merlion, Singapura, Selasa (28/1/2020). ANTARA/Reuters.

Dari 1.124 orang itu, 989 orang di antaranya dikarantina tidak boleh keluar dan terus disuplai makanan

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya, mengatakan, data orang yang positif terjangkit virus corona atau COVID-19 (menurut WHO) di Negeri Singa itu hingga pukul 12.00 siang waktu setempat Selasa (12/2) berjumlah 47 orang.

"KBRI setiap kali secara reguler mengeluarkan rilis situasi terakhir. Kasus terakhir virus corona di Singapura, sampai kemarin tanggal 11 Februari pukul 12.00 bertambah dua kasus COVID lagi, total sampai sekarang 47 orang," kata Swajaya dalam konferensi video dengan Pusat Informasi Terpadu Penanganan COVID-19, dibawah naungan Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu.

Ia menyampaikan dari total 47 orang yang positif terjangkit virus corona itu, sembilan di antaranya dinyatakan sembuh, sementara tujuh orang dirawat dalam ICU, dan sisanya dalam kondisi stabil.

Baca juga: Jerman benarkan dua kasus baru corona, totalnya menjadi 16 kasus

Ia menyampaikan secara reguler Kementerian Kesehatan Singapura memberikan informasi secara detail dan transparan terkait penanganan virus corona.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Singapura, terdapat sedikitnya 1.124 orang yang melakukan kontak atau interaksi dengan 47 orang yang positif terjangkit corona.

Dari 1.124 orang itu, 989 orang di antaranya dikarantina tidak boleh keluar dan terus disuplai makanan.

Baca juga: Terkait virus corona, maskapai dari penjuru dunia batalkan penerbangan ke China hingga Maret

Swajaya juga telah menerima penjelasan dari Kementerian Luar Negeri Singapura terkait status oranye wabah corona di Singapura.

Ia menyampaikan bahwa dua hari lalu, ketika status oranye ditetapkan, masyarakat Singapura sempat berbondong-bondong berbelanja kebutuhan pokok ke supermarket-supermarket, sehingga Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong harus memberikan penjelasan umum mengenai apa yang dihadapi dan mampu menenangkan masyarakat agar tak khawatir.

Baca juga: Pakar perkirakan virus corona di China berakhir pada April

"Sekarang tak ada lagi rush," ujar dia.

Ia mengatakan, yang dapat dipelajari dari pengalaman negara kota Singapura menangani virus corona adalah beberapa kebijakan, yakni menerapkan transparansi secara berkala kepada masyarakat, serta selalu berhubungan dan bekerja sama dengan pengambil kebijakan terkait kesehatan di berbagai negara.