Lani Yuniarti dari keluarga penerima PKH, lulus kuliah hingga diterima PPPK

id Laniyuniarti,GAK,PKH,Kemensos

Lani Yuniarti dari keluarga penerima PKH, lulus kuliah hingga diterima PPPK

Lani Yuniarti saat mengajar di SMK Negeri 1 Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus. (ANTARA/Istimewa)

Metro (ANTARA) - Dimana ada kemauan, di situ ada jalan. Peribahasa ini sangat tepat untuk menggambarkan tekad dan kemauan Lani Yuniarti (24) warga kurang mampu yang berhasil mengenyam pendidikan kuliah di Unila melalui beasiswa Bidikmisi dan saat ini berhasil menjadi PPPK Guru.

Lani yang merupakan warga Kelurahan Banjarsari, Metro Utara berasal dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Ayahnya, Ponimin bekerja sebagai tukang rongsokan dengan penghasilan yang tidak menentu.

Ia harus masuk keluar kampung untuk mencari barang bekas dan menjualnya ke tengkulak. Meski sudah bekerja sejak pagi hingga petang, penghasilannya sering kali tidak mencukupi untuk kebutuhan Lani dan keempat saudaranya.

Kondisi keluarganya yang sulit, mendorong tekad Lani untuk mengubah nasibnya. Ia tidak mau terus-menerus terhimpit kemiskinan dan ingin memperbaiki nasibnya menjadi lebih baik.

Usai lulus SMA pada tahun 2017 lalu, dia ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena sangat yakin pendidikan dapat mengubah nasib seseorang.

"Tapi tidak mudah, karena biaya kuliah bagi kami tidak murah, apalagi kondisi ekonomi keluarga saya yang pas-pasan dan kadang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu.

Kondisi ini membuatnya mengurungkan niat lanjut kuliah, hingga akhirnya ia mengikuti Gerakan Ayo Kuliah (GAK) yang diselenggarakan oleh Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) Provinsi Lampung.

Lani dibantu pendamping PKH untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi serta melengkapi berbagai persyaratan administratif yang dibutuhkan dan akhirnya diterima kuliah di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian di Universitas Lampung (Unila) dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

"Dan akhirnya saya berhasil lulus tahun 2021 dan memperoleh gelar sarjana dengan IPK 3,74. Saya menjadi satu-satunya anak dari keluarga yang bisa mengenyam pendidikan tinggi," paparnya.

Setelah lulus, dirinya kemudian mendaftarkan diri dan diterima menjadi guru di program 'Lampung Mengajar' hingga saat ini. Ia ditugaskan mengajar di SMK Negeri 1 Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Saat ini Lani telah diterima menjadi guru dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan tinggal menunggu Surat Keputusan  (SK) Pengangkatan.

"Harapan saya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sudah terwujud. Alhamdulillah penghasilan saya dari guru Rp.2.750.000 atau lebih besar dari Upah Minimum Provinsi (UMP) Lampung 2024," paparnya.

"Dari segi penghasilan alhamdulillah saya bersyukur banget. Penghasilan sebagai guru cukup untuk memenuhi kebutuhan saya bersama orangtua saya," imbuh dia.

Lani mengaku dibalik keberhasilan yang diraihnya saat ini, ada sosok pendamping PKH yang perannya sangat besar dan tidak bisa dilupakan.

"Salah satu yang membantu saya adalah Pak Eko Santoso pendamping PKH Kecamatan Metro Utara. Beliau sangat berjasa dalam memberikan informasi, mendorong semangat dan motivasi serta membantu mengurus berkas mendapatkan beasiswa Bidikmisi," katanya.

Dia menambahkan, sosok Eko Santoso bersama Koordinator PKH Kota Metro Silfi tanpa pamrih mengantarkannya pergi pulang dari Kota Bandarlampung ke Metro dan memfasilitasi semua hal yang dibutuhkan. 

"Sampai akhirnya saya mendapatkan beasiswa, bisa kuliah dan menyelesaikan kuliah dengan prestasi yang membanggakan. Terima kasih Pak Eko dan Kemensos atas bantuan yang sangat luar biasa," tandasnya.