Bandarlampung (ANTARA) - Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila), Leni Rumiyanti berhasil meraih penghargaan “Best Oral Presentation” dalam acara “The 2024 7th International Conference on Material Engineering Research (ICMER 2024)”, pada 20 April 2024, di Pulau Jeju, Korea Selatan.
Leni berhasil memenangkan penghargaan atas risetnya berjudul “Effect of Benzotriazole-Silver-1 Based Capping System on Porosity of Mesoporous Silica Nanoparticles Synthesized using Eco-Friendly Materials of Rice Husk”.
Riset yang dipresentasikan merupakan lanjutan tema disertasi yang sebelumnya dipresentasikan di Fukuoka, Jepang, pada November 2023. Berfokus pada penggunaan Nanopartikel Silika Mesopori yang di-loading dengan Inhibitor Korosi Benzotrizole, Leni menghadirkan inovasi baru dengan menambahkan Capping System Benzotrizole-Silver.
Capping System Benzotriazol-Perak merupakan pendekatan baru untuk perlindungan korosi yang memanfaatkan sifat gabungan benzotriazol (BTA) dan perak. BTA adalah inhibitor korosi yang terkenal, sedangkan perak memiliki sifat antimikroba yang sangat baik.
Ketika kedua bahan ini digabungkan dalam sistem capping, mereka menciptakan efek sinergis yang memberikan perlindungan lebih baik terhadap korosi dan serangan mikroba.
“Tema penelitian saya adalah pengembangan Nanopartikel Silika Mesopori dengan capping system Benzotrizole–Silver untuk aplikasi Nanocontainer Inhibitor Korosi. Ini semua berbasis bahan alam, menggantikan prekursor komersil dengan Silika Sekam Padi,” jelas Leni, Rabu.
Proses riset Leni melibatkan beberapa tahap, termasuk sintesis Mesoporous Silica Nanoparticles (MSN) dengan metode Sol-Gel, pemuatan Inhibitor Korosi Benzotriazole (BTA), serta aplikasi ke logam (baja) sebagai Nanocontainer Inhibitor Korosi. Pemanfaatan sekam padi sebagai prekursor ramah lingkungan menjadi salah satu inovasi yang diusung dalam riset ini.
Perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah. Leni menghadapi beberapa kendala, termasuk proses sintesis awal yang gagal dan keterbatasan alat dan bahan di laboratorium. Namun, dengan tekad dan kerja keras, Leni berhasil mengatasi semua hambatan tersebut.
“Kerja keras tidak membohongi hasil. Saya bersyukur atas apresiasi yang diberikan orang lain terhadap hasil riset saya,” ungkap Leni.
Prestasi Leni ini juga menjadi bukti nyata akan kemampuan dan dedikasi dosen FMIPA Unila untuk berkontribusi dalam penelitian ilmiah. Dengan bimbingan dari Promotor S-3 di Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Eng Edi Suharyadi, Leni berhasil membawa nama baik universitas dalam kancah internasional.
Dengan semangat dan komitmen untuk terus berprestasi, Leni berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui pengalaman dan pengetahuannya, Leni juga aktif dalam berkontribusi dalam publikasi internasional, baik melalui konferensi internasional maupun artikel di jurnal internasional bereputasi.
Dengan pencapaian gemilang ini, Leni membuktikan, dosen Indonesia mampu bersaing secara global dalam dunia penelitian ilmiah. Prestasi ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berani bermimpi dan berusaha mencapai prestasi yang lebih tinggi.