Berhenti merokok satu cara mengobati disfungsi ereksi

id mengobati disfungsi ereksi,berhenti merokok,dokter nugroho setiawan

Berhenti merokok satu cara mengobati disfungsi ereksi

Penderita disfungsi ereksi disarankan untuk berhenti merokok sebagai salah satu cara mengobatinya (Foto: Ilustrasi/Net)

Meskipun obat DE membantu meningkatkan respons terhadap rangsangan seksual, tetapi harap ingat bahwa obat-obatan ini tidak memicu ereksi secara langsung, kata Nugroho
Jakarta (Antaranews Lampung) - Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan penderita disfungsi ereksi (DE)  selama pengobatan agar kondisinya membaik, salah satunya berhenti merokok, kata spesialis andrologi dari RSUP Fatmawati Jakarta, Dr. Nurgoho Setiawan, Sp.And.

"Seorang pria dengan DE disarankan untuk berhenti merokok, mengurangi atau berhenti minum alkohol, berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang," ujar Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/8).

Selain itu, penderita DE juga tidak mengonsumsi obat DE bersama obat-obatan yang mengandung nitrat (biasanya terdapat dalam obat-obatan untuk jantung).

"Meskipun obat DE membantu meningkatkan respons terhadap rangsangan seksual, tetapi harap ingat bahwa obat-obatan ini tidak memicu ereksi secara langsung," kata Nugroho.

Hal lain yang juga tak boleh penderita DE abaikan adalah mengobati sendiri dan abai pada obat palsu.

"Orang sering tidak menyadari risiko dan efek di kemudian hari dari tindakan pengobatan sendiri. Sebagian besar obat memiliki efek samping dan kontra indikasi, jika obat dikonsumsi secara sembarangan atau dikonsumsi bersama dengan obat lain," tutur Nugroho.

Jadi tambahnya, untuk memastikan pengobatan yang tepat, seorang pasien harus selalu berkonsultasi dengan dokter.

Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk karena gejala penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, depresi dan gejala saluran kemih bawah.

Selain itu, bisa juga karena penyakit ginjal kronis, multiple sclerosis, penyakit Peyronie dan cedera yang berhubungan dengan perawatan terhadap kanker prostat.

"DE juga dapat menjadi efek samping dari beberapa pengobatan seperti anti-hipertensi, antihistamin, antidepresan, penenang, penekan nafsu makan dan obat-obatan saluran kemih," kata Nugroho.

Faktor lainnya seperti kerusakan saraf, arteri, otot polos, dan jaringan ikat di penis, serta stres dan masalah hubungan personal juga bisa memicu dan bahkan memperburuk DE.