Anak jadi pelaku utama peringatan HAN 2018

id menteri pppa, yohana yambise

Anak jadi pelaku utama peringatan HAN 2018

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise. (ANTARA /Puspa Perwitasari)

Jakarta (Antaranews Lampung) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan anak-anak akan benar-benar menjadi pelaku utama dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional 2018 di Pasuruan, Jawa Timur.

"Berbeda dengan peringatan tahun-tahun sebelumnya, anak-anak akan menjadi pelaku utama, bukan sekadar menjadi peserta dalam puncak Hari Anak Nasional," kata Yohana dalam jumpa pers yang diadakan di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, Senin.

Pelaksana Tugas Deputi Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Lies Rosdianty, yang merupakan Ketua I Panitia Peringatan Hari Anak Nasional 2018, mengatakan anak-anak akan dilibatkan langsung pada acara puncak.

"Anak-anak akan menjadi pembawa acara dan lain-lain dalam penyelenggaraan tahun ini. Kami akan perankan anak-anak sebagai pelaku utama," jelasnya.

Peringatan Hari Anak Nasional 2018 akan mengangkat tema "Anak Indonesia, Anak GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat)".

Sejalan dengan penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang, peringatan Hari Anak Nasional 2018 juga mengajak anak untuk berolahraga beraktivitas di luar ruangan, belajar sportivitas sehingga terhindar dari pengaruh negatif.

"Melalui tema ini, saya berharap anak Indonesia dapat menjadi anak yang sehat, berbahagia dan aman," tutur Yohana.

Pemerintah menetapkan Hari Anak Nasional setiap 23 Juli sebagai upaya menjamin pemenuhan hak anak, yaitu hak hidup, hak tumbuh kembang, hak berpartisipasi sesuai harkat dan martabat serta hak mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Puncak peringatan Hari Anak Nasional 2018 akan dilaksanakan di Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan dan dihadiri 500 orang dewasa dan 3.000 anak mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), SD sederajat, SMP sederajat, SMA sederajat, anak-anak panti asuhan, perwakilan Forum Anak Nasional dan anak penyandang disabilitas.