Manama (Antara/Xinhua-OANA) - Pemerintah Bahrain pada Kamis (1/10) memberi ultimatum 72 jam buat utusan Iran untuk meninggalkan negeri tersebut, sementara ketegangan meningkat antara kedua negara.
Pemerintah mengumumkan telah memutuskan untuk menarik duta besarnya untuk Teheran Rashid Ad-Dossery dan juga meminta diplomat Iran di Manama agar meninggalkan Bahrain sebab ia dinyatakan sebagai "orang yang tidak disukai", kata Kantor Berita Bahrain.
"Iran terus mencampuri urusan Bahrain dengan upaya untuk menciptakan pergolakan sektarian dan para pemimpinnya mengeluarkan pernyataan yang bermusuhan terhadap kerajaan ini," demikian isi pernyataan pemerintah Bahrain, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi.
Pemerintah di Manama mengatakan Iran telah melanggar konvensi internasional dan prinsip hidup bertetangga yang baik dengan mengincar kedaulatan Bahrain.
Keputusan itu diambil setelah Kementerian Dalam Negeri Bahrain pada Rabu mengumumkan kementerian tersebut telah membongkar jaringan bersenjata yang memiliki hubungan dengan Pengawal Revolusi Iran dan Hizbullah.
Berita Terkait
Max Verstappen rebut pole perdana musim 2024 di GP Bahrain
Sabtu, 2 Maret 2024 5:28 Wib
Piala Asia: Kalahkan Bahrain 3-1, Jepang ke perempat final
Kamis, 1 Februari 2024 8:23 Wib
Kubo percaya diri Jepang bisa atasi Bahrain
Rabu, 31 Januari 2024 5:15 Wib
Bahrain puncaki Grup E Piala Asia
Jumat, 26 Januari 2024 5:28 Wib
Piala Asia: Kalah 0-1 dari Bahrain di injuri time, Malaysia tersingkir
Minggu, 21 Januari 2024 5:09 Wib
Piala Asia: Kang-in Lee pimpin kemenangan 3-1 Korsel atas Bahrain
Senin, 15 Januari 2024 21:54 Wib
Alonso merasa emosional usai raih podium GP Bahrain
Senin, 6 Maret 2023 11:12 Wib
Verstappen menangi GP Bahrain
Senin, 6 Maret 2023 7:48 Wib