Studi : Pemberian ASI Kurangi Risiko Radang

id studi

London (Antara/Xinhua-OANA) - Lamanya pemberian air susu ibu (ASI) berkaitan dengan resiko radang kronis pada awal masa dewasa, yang menunjukkan peluang penyakit metabolis dan pembuluh darah dan jantung, kata satu studi baru, Rabu.
        
Ketika sistem kekebalan tidak baik, itu akan "bereaksi berlebihan" dan menyerang organ kesehatan, yang mengakibatkan radang kronis. Penelitian sebelumnya memperlihatkan radang kronis meningkatkan resiko sakit jantung, stroke dan diabetes tipe 2.
        
Studi baru tersebut, yang disiarkan di jurnal sains Inggris "Proceedings of Royal Society B", mendapati hubungan "penting" antara lamanya pemberian ASI dan tingkat protein reaktif-C (CRP), penanda-bio utama radang, dalam sampel darah orang dewasa muda.
        
Para peneliti dari Northwestern University di Amerika Serikat dan universitas lain di Amerika menganalisis sampel darah hampir 7.000 peserta yang berusia 24 sampai 32 tahun, 44,8 persen di antara mereka diberi ASI saat bayi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.
        
Dibandingkan dengan orang yang tak diberi ASI, konsentrasi CRP adalah 20,1 persen, 26,7 persen, 29,6 persen dan 29,8 persen lebih rendah di kalangan orang yang diberi ASI selama, masing-masing, kurang dari tiga bulan, tiga sampai enam bulan, enam sampai 12 bulan dan lebih lama dari 12 bulan.
        
Penulis dokumen itu menyimpulkan bahwa, masa lebih singkat pemberian ASI meramalkan peningkatan konsentrasi CRP pada orang dewasa muda, yang menunjukkan peningkatan resiko bagi penyakit metabolis dan pembuluh darah serta jantung.
        
Penelitian ilmiah telah mendapati banyak manfaat pemberian ASI buat bayi. Di Inggris, Departemen Kesehatan menyarankan pemberian ASI ekslusif enam bulan.
 
Penerjemah/Redaktur : Chaidar/Hisar Sitanggang