Bandarlampung (ANTARA) - Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung mengatakan bahwa kegiatan revitalisasi terumbu karang menjadi solusi atas perbaikan ekosistem laut di daerahnya.
"Dalam upaya melestarikan ekosistem laut akan dilakukan beberapa langkah yang dilakukan bersama dengan pihak terkait yang juga berkewajiban di sektor ini," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Liza Derni di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan beberapa langkah untuk memperbaiki ekosistem laut yaitu dengan melakukan pembersihan pesisir dari sampah, penanaman mangrove, serta merevitalisasi kembali terumbu karang.
"Memperbaiki kembali terumbu karang yang rusak mungkin karena bom nelayan atau kegiatan lainnya yang merusak bisa menjadi solusi membenahi kembali ekosistem. Ini biasanya dilakukan pada bulan cinta laut setiap tahunnya," katanya.
Dia menjelaskan kegiatan revitalisasi terumbu karang melalui pembuatan rumah ikan yang dilakukan bekerjasama dengan pemerintah pusat secara rutin telah dilakukan.
"Revitalisasi terumbu karang dengan membuat rumah ikan ini didukung oleh pemerintah pusat dan tahun ini akan dilakukan di Kabupaten Pesawaran," ucapnya.
Menurut dia selain itu dalam menjaga ekosistem laut tetap terjaga, perlu pula dukungan dari masyarakat agar ikut serta menjaga dari kegiatan pencarian ikan menggunakan bom, penangkapan ikan tidak terukur, serta mencegah adanya tindakan membuang sampah di daerah pesisir.
"Untuk memperbaiki kembali ekosistem laut, kesadaran masyarakat perlu kembali ditingkatkan, salah satunya dengan tidak membuang sampah di pesisir terutama sampah plastik, sebab akan merusak kehidupan beraneka ragam hewan laut," tambahnya.
Diketahui berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung persentase tutupan terumbu karang di kawasan konservasi Teluk Kiluan pada zonasi pemanfaatan meliputi untuk lokasi pengamatan Pulau Batu Karita persentase tutupan terumbu karang ada 38,45 persen atau dalam kondisi sedang.
Lalu di Pulau Batu Candi persentase tutupan terumbu karang sebesar 37,45 persen atau dalam kategori sedang, dan Pulau Karang Tihang berpersentase 35,24 persen dalam kategori sedang.
Sedangkan untuk di beberapa lokasi lain dengan jumlah total lokasi 54 titik di empat daerah. Kondisi tutupan terumbu karang dengan kondisi sangat baik ada sebanyak 11 lokasi, kondisi baik ada 19 titik, 10 titik kondisi kurang, dan dengan kondisi cukup ada 14 titik.
Terinci 54 lokasi terumbu karang itu ada di Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat dengan total titik ada 14 dengan 5 titik dalam kondisi sangat baik, 5 titik baik, dan 4 titik cukup.
Selanjutnya di Teluk Ratai, Kabupaten Pesawaran dengan 4 titik terumbu karang ada 1 titik dalam kondisi sangat baik, 2 titik kondisi baik, serta 1 titik kondisi kurang. Untuk daerah Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan ada 10 lokasi dimana 3 titik dalam kondisi baik, 2 dalam kondisi cukup dan 5 titik kondisinya kurang baik.
Sedangkan untuk lokasi di Teluk Lampung ada 18 titik dengan kondisi sangat baik ada 5 titik, baik 8 titik, cukup 3 titik, dan kurang 2 titik. Serta untuk daerah sekitaran Krakatau ada 8 lokasi dimana terumbu karang di 1 lokasi kondisinya baik, 5 titik dalam kondisi cukup baik, dan 2 titik dalam kondisi kurang.
Berita Terkait
Jaga ekosistem laut, PT Timah tenggelamkan 1.920 unit terumbu karang buatan di Pulau Bangka
Jumat, 23 Februari 2024 10:00 Wib
ASDP dukung transplantasi terumbu karang
Selasa, 1 Agustus 2023 14:16 Wib
PTBA-LUC tanam terumbu karang di Pulau Pahawang
Senin, 27 Maret 2023 15:19 Wib
Dosen Biologi Itera penelitian konservasi terumbu karang pesisir Teluk Lampung
Selasa, 21 Februari 2023 8:55 Wib
Masyarakat pulau di Touna budi daya terumbu karang dari tempurung kelapa
Minggu, 17 April 2022 4:03 Wib
Itera rehabilitasi terumbu karang di Teluk Kiluan Lampung
Kamis, 10 Maret 2022 17:18 Wib
Australia janjikan satu miliar dolar AS untuk Great Barrier Reef
Jumat, 28 Januari 2022 14:36 Wib
KKP tegaskan karang hias ilegal dilarang diperdagangan
Jumat, 26 November 2021 13:26 Wib