Memberantas buta huruf Al-Qur'an dengan metode ILQ

id Dompet Dhuafa, Memberantas buta huruf Al-Qur'an dengan metode ILQ

Memberantas buta huruf Al-Qur'an dengan metode ILQ

Memberantas buta huruf Al-Qur’an dengan metode ILQ. Foto Antara/HO-Dompet Dhuafa

Bandung (ANTARA) - Meski didominasi oleh penduduk muslim, tidak sedikit masyarakat Jawa Barat yang belum bisa membaca Al-Qur’an.

Menyajikan standarisasi cara mengajar Al-Qur’an yang mudah dipahami menjadi latar belakang terlaksananya Training for Trainer Pengajar Qur’an dengan metode ILQ, Minggu (28/11/2021).

Dompet Dhuafa Jawa Barat selain konsen dalam pembuatan program permberdayaan ekonomi juga konsen terhadap pembangunan mental spiritual masyarakat sekitar wilayah operasionalnya.

 “Berbicara pembangunan sebenarnya tidak hanya cukup perihal badannya saja, namun juga perihal jiwanya.” Tutur Andriansyah selaku Pimpinan Dompet Dhuafa Jawa Barat.

“Dalam menjalankan peran ini sulit jika hanya mengandalkan peran Dompet Dhuafa yang memiliki banyak keterbatasan. Maka kami berfikir bahwa Yayasan Indonesia Learning Qur’an (ILQ) adalah mitra yang tepat dalam membangun mental spiritual masyarakat dengan dibalut program dakwah memberantas buta huruf Al-Qur’an,” lanjut Andriansyah.

Di bawah naungan Rumah Baca Qur’an Indonesia (RUBAQI) hasil kerjasama ini telah melahirkan program Forum Halaqoh Qur’an (FHQ) sejak tahun 2019.

Hingga saat ini program kerjasama telah memiliki 31 mentor, 106 forum halaqoh, dan 909 jamaah yang tersebar di Bandung Raya.

Melihat antusias yang tinggi dari masyarakat untuk dapat membaca Al-Qur’an maka diperlukan penambahan dan pengembangan standarisasi cara mengajar Al-Qur’an yang mudah. 

“TFT ini menjadi sarana belajar bagi para pengajar Qur’an dengan menggunakan metode ILQ. TFT diadakan setiap dua bulan sekali. Saat ini sudah masuk angkatan ke tujuh,” tutur Ustaz Sofyan Yahya selaku founder ILQ.

TFT akbar yang dilaksanakan di Masjid An-Nur PT Inti, kali ini dihadiri oleh 170 orang dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai peraturan pemerintah.

“Harapannya TFT ini bukan hanya yang pertama kali dan terakhir kali, kalau bisa dilaksanakan setiap  satu bulan sekali,” imbuh Ustaz Imam Al-Faruq, selaku penggagas FHQ Dompet Dhuafa.

Ustadz Sofyan Yahya berharap kegiatan ini dapat dilakukan secara regular. 

Pembinaan terhadap peserta TFT akan dilakukan dengan menyediakan kelas khusus yang mudah diikuti dan juga mentor yang kompeten dalam mengajar Al-Qur’an.

Tentunya hal ini tidak bisa dilakukan dalam sehari semalam. Butuh proses panjang untuk penyempurnaan dan juga niat belajar yang tidak ada hentinya. Semoga kegiatan ini mendapatkan sambutan yang baik dari para pemangku kepentingan atau pemerintah terkait.

TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.