Melihat lebih dekat aset wakaf

id Dompet Dhuafa, Melihat lebih dekat Aset Wakaf

Melihat lebih dekat aset wakaf

Melihat lebih dekat Aset Wakaf. Foto Antara/Ho-Dompet Dhuafa

Kurangnya literasi masyarakat terkait wakaf, menyebabkan wakaf masih dipandang sebelah mata

Serang, Banten (ANTARA) - Inovasi teknologi telah mendorong fenomena digitalisasi di berbagai bidang, termasuk dalam perwakafan. Untuk itu, sebagai upaya mempercepat transformasi wakaf produktif, Dompet Dhuafa mengajak perwakilan media massa nasional dalam Press Touring wake up wakaf seperti RS Mata Achmad Wardi Badan Wakaf Indonesia (BWI) - Dompet Dhuafa Serang ,Banten, Masjid Al Majid dan Pusat Belajar Mengaji (PBM) Bukit Kemuning, serta RS AKA Medika Sribhawono, Lampung Timur.

Pada kunjungan rekan-rekan jurnalis ke Rumah Sakit (RS) mata Achmad Wardi berbasis wakaf dengan kolaborasi Badan Wakaf Indonesia (BWI) - Dompet Dhuafa, Serang, Banten, Rabu (13/10) siang kemarin, mereka diajak untuk melihat ruangan layanan mata serta menyediakan  pemeriksaan ketajaman penglihatan atau visus mata. 

Tes ini biasa digunakan sebagai cara mengetahui kelainan refraksi mata seperti mata minus (rabun jauh), rabun dekat, dan mata silinder di Ruang Diagnostik.

"Ini merupakan Rumah Sakit mata Wakaf kelas C. Kami berharap Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-Dompet Dhuafa menjadi contoh Rumah Sakit Mata untuk melayani masyarakat  se provinsi Banten. Pada akhir tahun 2020 bwi memberikan dana cwls retina dan glaukoma center untuk RS Mata Achmad Wardi. Melalui Press Tour Wake Up Wakaf  ini kami mengharapkan rekan rekan media dapat meningkatkan  gerakan wake up wakaf agar masyarakat bisa meningkatkan minat untuk berwakaf di bidang kesehatan." Ucap dr. Mohammad Badrus Sholeh M.Kes, selaku Direktur Utama RS Mata Achmad Wardi.

Tes visus umumnya dilakukan dengan bantuan Snellen chart atau bagan Snellen.Secara umum Snellen chart yang digunakan untuk tes mata terdiri dari 11 baris huruf kapital dengan ukuran yang bervariasi. Semakin ke bawah ukuran huruf akan semakin kecil.

Kurangnya literasi masyarakat terkait wakaf, menyebabkan wakaf masih dipandang sebelah mata. 

Padahal potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan bisa menjadi alat untuk pemerataan ekonomi. Media berperan penting sebagai  jembatan pemberitaan untuk Dompet Dhuafa dalam mengajak  masyarakat untuk berpartisipasi dalam program semua Bisa Wakaf. Menggelorakan semua bisa wakaf, agar pengelolaan wakaf harus memanfaatkan teknologi dan platform digital untuk menyosialisasikan nilai nilai kebaikan melalui media, khususnya membangun semangat filantropi.  

"Dompet Dhuafa Banten mengawal Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI-Dompet Dhuafa dari awal. Dari tahap diserahkan pengolahannya ke Dompet Dhuafa. Awalnya ini merupakan Rumah Sakit ibu dan anak. Beroperasi sejak oktober 2017. Bukan hanya memberikan financial baik tapi juga di bidang sosial juga baik.kemarin kita memberikan kado untuk anak yatim, food for dhuafa dan kaca mata  dari mata RS Mata Achmad Wardi. Wakaf bukan sekedar tanah wakaf sekarang bisa berupa uang tunai yang dapat ditunaikan. Semoga dengan adanya press tour  bisa di publikasikan oleh media agar wakaf bisa bermanfaat lebih luas lagi." Ucap Mokhlas Pidono, selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, 


TENTANG DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. Selama 28 tahun lebih, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi layanan bagi perkembangan umat dalam bidang sosial, kesehatan, ekonomi, dan kebencanaan serta CSR.