Dinkes Bandarlampung: Tabung oksigen di RSUD A Dadi Tjokrodadi masih cukup

id COVID-19,Dinkes,Wuhan,Bandarlampung,Lampung,Corona Lampung,Tabung oksigen

Dinkes Bandarlampung: Tabung oksigen di RSUD A Dadi Tjokrodadi masih cukup

Tabung pengisian oksigen di salah satu agen di Kota Bandarlampung yang sedang mengantri untuk dapat diisi. Rabu, (7/7/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung mengungkapkan bahwa ketersediaan tabung oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A Dadi Tjokrodipo masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien.

"Kalau kebutuhan tabung oksigen di RSUD A Dadi Tjokrodipo sebanyak 22 tabung dan sampai sekarang masih cukup," kata Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung, Edwin Rusli, di Bandarlampung, Rabu.

Ia pun mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan antisipasi agar kebutuhan tabung oksigen di rumah sakit daerah tersebut tidak kekurangan dan ada saat dibutuhkan oleh pasien yang berada di sana.

"Kita sudah antisipasi dengan memesan ke agen-agen tabung oksigen karena memang meski masih cukup, persediaan sudah menipis," kata dia.

Ia pun mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang didapat,  dari 16 rumah sakit lainnya di Bandarlampung hingga kini ketersediaan tabung oksigen masih tercukupi.

Sementara itu, salah satu pemilik agen pengisian ulang oksigen, di Bandarlampung, Cici  mengatakan bahwa semenjak dua pekan terakhir, permintaan akan oksigen isi ulang mulai meningkat.

"Biasa satu hari paling banyak permintaan ini hanya 10 tabung isi ulang saja, tapi sekarang bisa sampai 20 hingga 30 tabung oksigen yang harus diisi ulang," kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa dirinya tidak hanya melayani pengisian ulang oksigen bagi orang sakit saja, namun juga bagi bengkel dan pekerjaan lainnya yang menggunakan tabung oksigen.

"Tapi memang sejak dua minggu terakhir lebih banyak orang yang datang ke sini, mengisi ulang oksigen untuk orang uang sakit. Tentunya kita tanya dulu kebutuhan untuk apa dan siapa dan kami minta konsumen jujur," kata dia.

Ia pun mengakui bahwa sekarang pun agen-agen sedang kesulitan mendapatkan liquid oksigen sebab para distributornya diminta oleh pemerintah untuk mengutamakan kebutuhan rumah sakit terlebih dahulu.

"Ini sudah ada yang dari kemarin mengantri belum terisi karena memang sekarang agen-agen dibatasi untuk mendapatkan liquidnya, sebab yang diutamakan permintaan rumah sakit dahulu," kata dia.