Menteri Kesehatan ingin penyuntikan vaksin capai dua juta dosis per hari

id Menkes, vaksinasi COVID-19, 1 juta vaksin

Menteri Kesehatan ingin penyuntikan vaksin capai dua juta dosis per hari

Tangkapan layar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan pidato sambutan di peresmian Sentra Vaksinasi COVID-19 Bersama Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), di Lakespra TNI AU dan Hall Basket Plaza Festival, Jakarta, Kamis (24/6/2921). (ANTARA/Andi Firdaus).

Ketersediaan vaksin di seluruh dunia jadi masalah, produsen vaksin hanya lima negara. Gak semua negara bisa dapat akses vaksin, katanya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menginginkan proses penyuntikan vaksin COVID-19 di Indonesia bisa menembus angka dua juta dosis per hari mulai semester kedua 2021.

"Harus naik sampai dua juta suntikan per hari, dibandingkan kemarin sudah mencapai 700 ribu per hari," katanya saat menyampaikan pidato sambutan di peresmian Sentra Vaksinasi COVID-19 Bersama Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), di Lakespra TNI AU dan Hall Basket Plaza Festival, Jakarta, Kamis.

Budi mengatakan Presiden Joko Widodo telah menugaskan jajaran Kemenkes untuk menyelesaikan target sasaran vaksinasi sebanyak 181,5 juta penduduk usia di atas 18 tahun.

Baca juga: Guru di Lampung harapkan vaksinasi dipercepat sebelum PTM

Kebutuhan vaksin untuk mencapai target tersebut, kata Budi, berjumlah 363 juta dosis.

"Ketersediaan vaksin di seluruh dunia jadi masalah, produsen vaksin hanya lima negara. Gak semua negara bisa dapat akses vaksin," katanya.

Budi mengatakan dalam enam bulan pertama Indonesia sudah mendapatkan 75 juta vaksin. Sisanya, 290 juta dosis baru akan didapat Indonesia pada semester kedua 2021.

"Saat ini mungkin hanya tiga atau empat negara yang sampai di atas 500 ribu suntikan per hari," katanya.

Baca juga: Dinkes: Lampung terima 530 vial vaksin AstraZeneca

Untuk mengejar penyuntikan dua juta dosis per hari, kata Budi, Kemenkes mendorong peran serta seluruh pihak untuk mengajak kepesertaan masyarakat berusia minimal 18 tahun untuk menerima vaksin.

"Kami mendorong AAUI untuk melakukan ini sampai nanti akhir tahun, akan kami bantu sediakan vaksin. Mungkin nanti bisa memfasilitasi nasabah, keluarga nasabah," katanya.