Vaksinasi HPV di Lampung mencapai 72,41 persen

id Vaksin HPV Lampung, kesehatan Lampung, cegah kanker serviks sejak dini, Dinkes Lampung, Pemprov Lampung

Vaksinasi HPV di Lampung mencapai 72,41 persen

Arsip- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Edwin Rusli saat memberi keterangan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung menyatakan capaian vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) di daerah itu hingga awal Desember mencapai 72,41 persen.

"Cakupan vaksinasi HPV di Lampung hingga 12 Desember 2023 sebesar 72,41 persen," ujar Kepala Dinkes  Lampung Edwin Rusli di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan sasaran pemberian vaksin HPV tersebut ditujukan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 sekolah dasar atau anak berusia 11-12 tahun.

"Vaksin ini diberikan dengan cara disuntikan dan untuk tahun ini penyuntikan vaksin HPV baru dilakukan kepada anak perempuan kelas 5 atau untuk yang tidak bersekolah diberikan kepada anak berusia 11 tahun," katanya.

Dia menjelaskan pemberian vaksin HPV tersebut bertujuan mencegah penyakit kanker leher rahim sejak dini.

"Vaksin ini baru diperkenalkan pada Agustus 2023 dan pelaksanaannya dilakukan saat bulan imunisasi anak sekolah pada November 2023," ucapnya.

Menurut dia, saat ini di berbagai sekolah dasar baru saja selesai melaksanakan imunisasi dan tengah melakukan proses memasukkan data di Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK).

"Saat ini pencatatan hasil pelayanan imunisasi menggunakan sistem Aplikasi Sehat Indonesiaku dan masih terus proses memasukkan data. Pelaksanaan vaksinasi HPV akan terus dilakukan untuk melindungi serta mencegah adanya kanker leher rahim sejak dini," tambahnya.

Diketahui pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mencanangkan perluasan cakupan imunisasi HPV gratis untuk mencegah kanker leher rahim atau serviks ke seluruh daerah di Indonesia tahun ini.
 
Upaya promotif dan preventif tersebut dilakukan untuk menjaga anak-anak perempuan di Indonesia tetap sehat dan terhindar dari kanker yang tingkat kematiannya mencapai 50 persen akibat terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.

Untuk mempercepat penurunan angka kesaktian serta kematian akibat kanker serviks dibutuhkan capaian imunisasi HPV minimal 90 persen.