Jakarta (ANTARA) - Gawai bukan cuma bisa jadi sumber hiburan, tetapi sumber ilmu pengetahuan bila dimanfaatkan untuk membuka mengakses buku-buku digital yang bermanfaat. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional, Deni Kurniadi mengatakan, kebiasaan ini bisa ditanamkan kepada anak-anak melalui anggota keluarga di sekitar, termasuk orang tua.
"Berikan contoh membaca sejak anak masih kecil, ketika mereka ada di masa melihat (meniru) lingkungan," kata Deni dalam webinar "Penguatan Budaya Literasi Melalui Inovasi Layanan Perpustakaan Berbasis Digital untuk Mewujudkan SDM Unggul", Kamis.
Saat ini masyarakat belum bisa leluasa untuk mengunjungi perpustakaan, tapi sudah ada banyak artikel dan buku digital yang bisa diakses melalui iPusnas. Penyediaan e-resources di Perpustakaan Nasional mencakup tidak kurang dari 2,3 miliar artikel, 106.473 judul jurnal daring dan sekitar 283.946 judul buku digital.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Adrianus Eliasta Meliala mengungkapkan pendapatnya mengenai cara meningkatkan minat mengakses perpustakaan digital untuk mahasiswa di perguruan tinggi.
"Literasi ini dapat dibangun ketika mahasiswa diminta untuk rajin mencari data," kata dia.
Mahasiswa yang hendak membuat penelitian dengan topik tertentu akan mencari bahan-bahan penelitian dalam berbagai jurnal yang dalam prosesnya bisa menumbuhkan rasa ketertarikan membaca dan mencari data.
"Diharapkan ketika berlangsung terus menerus, dia menjadi literated dari segi digital," katanya, mendorong pengajar untuk mewajibkan mahasiswa selalu mencari data agar tercipta budaya membaca.
Berdasarkan data Online Computer Library Center, Lembaga jejaring Perpustakaan yang berbasis di Amerika Serikat, Indonesia berada pada peringkat kedua dunia dalam hal jumlah perpustakaan, di belakang India, pada 2018.
Ada 164.610 perpustakaan yang ada di Indonesia, meski belum semuanya sesuai standar, kata Deni. Sebanyak 69 persen adalah perpustakaan di sekolah atau madrasah, 25,8 persen perpustakaan umum, 14 persen perpustakaan khusus dan 41 persen perpustakaan perguruan tinggi.
Hampir setengahnya ada di pulau Jawa, yakni 47,89 persen. Sebaran perpustakaan di Sumatera mencapai 23,55 persen, di Sulawesi 11,62 persen, di Kalimantan 6,77 persen, di Kepulauan Nusa Tenggara 8,57 persen, di Maluku 1,77 persen dan 0,42 persen di Papua.
Deni menambahkan, pada kenyataannya minat baca masyarakat sebetulnya tinggi bila dilihat dari sambutan terhadap perpustakaan keliling. Kendala yang dihadapi adalah akses yang belum merata karena sebagian besar perpustakaan berada di perkotaan.
Berita Terkait
Anies-Muhaimin mendoakan hakim MK sebelum baca putusan sengketa Pilpres
Senin, 22 April 2024 8:33 Wib
Pelatih Baca sebut PSG masih menjadi tim unggulan di Liga Champions
Kamis, 11 April 2024 5:31 Wib
SD Negeri 3 Way Kandis resmikan Taman Literasi untuk meningkatkan minat baca
Kamis, 29 Februari 2024 10:55 Wib
Gerakan UI Mengajar resmikan Rumah Pelangi untuk tumbuhkan minat baca
Sabtu, 27 Januari 2024 22:44 Wib
Perpusnas serahkan ratusan buku kepada delapan komunitas baca di Lampung
Rabu, 24 Januari 2024 18:56 Wib
Perpusda Lampung targetkan koleksi buku capai 135 ribu
Rabu, 24 Januari 2024 15:58 Wib
BPS Lampung Barat latih wartawan baca data statistik
Rabu, 13 Desember 2023 16:08 Wib
Lampung harap perpustakaan keliling tingkatkan minat baca
Rabu, 4 Oktober 2023 16:06 Wib