Warga Kota Bandarlampung peduli lingkungan giatkan lagi bank sampah

id Bank sampah, jaga lingkungan,bank sampah bandarlampung

Warga Kota Bandarlampung peduli lingkungan giatkan lagi bank sampah

Sejumlah anggota kelompok wanita tani tengah memilah sampah milik warga yang diserahkan kepada Bank Sampah Melati Jaya, di Bandarlampung, Sabtu (22/2/2020). (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

"Inisiasi pertama tercetusnya bank sampah diawali dari warga yang juga anggota kelompok wanita tani, setelah melihat sampah berserakan di lingkungan sekitar membuat lingkungan menjadi kumuh. Selain itu, kami juga ingin menghidupkan kembali rasa keped
Bandar Lampung (ANTARA) - Sejumlah warga Kelurahan Sukamenanti Baru, Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung menghidupkan kembali bank sampah untuk menjaga lingkungan sekitarnya tetap bersih dan sehat. 

"Inisiasi pertama tercetusnya bank sampah diawali dari warga yang juga anggota kelompok wanita tani, setelah melihat sampah berserakan di lingkungan sekitar membuat lingkungan menjadi kumuh. Selain itu, kami juga ingin menghidupkan kembali rasa kepedulian masyarakat akan lingkungan melalui bank sampah yang kini mulai surut," ujar Ketua Pokmas, Yulianto, di Bandarlampung, Sabtu. 
Baca juga: Wali Kota Bandarlampung Ajak Masyarakat Menabung Di Bank Sampah

Menurutnya, bank sampah mulai berdiri sejak empat bulan lalu dengan swadaya masyarakat yang rata-rata bekerja sebagai buruh. 

"Awal terbentuk bank sampah ini karena keprihatinan melihat kondisi lingkungan yang kotor dan kumuh, namun lambat laun terpikirkan juga untuk mengangkat harkat hidup masyarakat melalui sampah," katanya pula. 

Bank sampah yang berdiri di bawah naungan koperasi dan Kelompok Wanita Tani Melati Jaya mencoba mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan dan memilah sampah agar membantu menunjang kebutuhan keluarga melalui pencatatan setoran sampah yang nantinya akan dibagikan saat Hari Raya Idul Fitri. 

"Mekanisme bank sampah Melati Jaya ini, per dua hingga lima hari, warga yang telah kami edukasi untuk memilah antara sampah organik dan anorganik mengantarkan sampahnya ke pengurus bank sampah, lalu kelompok wanita tani akan mencatat di buku tabungan sampah, sehingga sampah akan dipilah serta ditimbang," ujarnya lagi. 

Ia menjelaskan, setelah masyarakat menerima catatan jumlah sampah yang dikumpulkan, pembagian hasil dapat diambil warga saat Hari Raya Idul Fitri.

"Sistem bank sampah ini seperti tabungan, agar masyarakat bisa menabung untuk memenuhi kebutuhannya, dari barang-barang tidak terpakai seperti sampah," ujar dia. 
Baca juga: Walhi: Kota Bandarlampung Perlu Terapkan Bank Sampah

Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Bank Sampah Melati Jaya. "Banyak masyarakat di sini bermata pencaharian sebagai buruh, jadi melalui bank sampah mereka dapat terbantu memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama saat Lebaran, mereka telah menabung seribu atau pun dua ribu rupiah dengan menukarkan sampah rumah tangga mereka," ujar Ketua Bank Sampah Melati Jaya, Yuni. 

Menurutnya, manfaat dari bank sampah yang dahulu sempat marak ditemukan di sejumlah daerah di Bandarlampung, setelah empat bulan ini terlaksana, telah dirasakan oleh masyarakat sekitar. 

"Manfaatnya sudah terlihat, masyarakat dapat dengan jelas memperoleh hasil dari pengumpulan sampah sembari membersihkan lingkungan, sehingga tidak kumuh lagi dan lebih asri, serta masyarakat dapat menggunakan dana hasil menabung sampah untuk anak sekolah atau biaya berobat," katanya pula. 

Baca juga: Tahun 2020, satu kecamatan di Waykanan miliki satu bank sampah