Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mendesak penghentian rencana menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel tanpa berbagi dengan Palestina setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan agenda tersebut.
"Sikap dan pernyataan Donald Trump yang menyatakan bahwa Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota Israel dan tidak dapat dibagi dua dengan Palestina jelas-jelas sangat menyakiti hati rakyat Palestina," kata Anwar di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, hal itu jelas merupakan perampokan dan perampasan hak-hak dari rakyat dan bangsa Palestina.
MUI, ujar dia mengimbau PBB dan negara-negara yang tergabung dalam OKI untuk menghentikan rencana itu.
Bila persoalan itu terwujud, lanjut dia maka hal itu sama saja dengan penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Untuk itu, dia mengimbau pemerintah Indonesia untuk tidak tinggal diam selalu berusaha dan berjuang untuk membela hak-hak rakyat Palestina.
Perjuangan Indonesia, jelas dia harus terus dilakukan sampai negara tersebut mendapatkan kemerdekaan, menjadi negara yang benar-benar bersatu dan berdaulat secara politik dan ekonomi.
Berita Terkait
MUI sebut secara astronomis bulan sudah nampak memungkinkan Rabu 1 Syawal
Selasa, 9 April 2024 18:26 Wib
Dompet Dhuafa, ICMI dan MUI bagikan 2,5 ton beras untuk 250 guru mengaji se-Denpasar
Kamis, 21 Maret 2024 9:50 Wib
MUI Lampung ajak warga jaga persaudaraan meski beda pilihan pada pemilu
Senin, 12 Februari 2024 12:36 Wib
MUI Sulsel: Aliran Taklim Makrifat sesat
Minggu, 11 Februari 2024 23:01 Wib
MUI Lampung minta jajaran pengurus jaga kondusivitas jelang Pemilu 2024
Jumat, 19 Januari 2024 16:08 Wib
MUI dukung Afsel seret Israel ke Mahkamah Internasional
Selasa, 16 Januari 2024 22:56 Wib
MUI apresiasi sikap Pemerintah Indonesia atas konflik Israel-Palestina
Kamis, 30 November 2023 12:29 Wib
Mendag tegaskan pemerintah tak boikot produk terafiliasi Israel
Senin, 27 November 2023 21:27 Wib