Jepara (ANTARA) - Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sebagai kota pertama di Jateng yang mengalami fenomena hari tanpa bayangan diwarnai dengan awan mendung, Kamis.
Pada Kamis pukul 11.20 WIB di Pantai Kartini Jepara, Jawa Tengah, dimungkinkan matahari berada persis di atas kepala manusia yang ditandai dengan tanpa ada bayangan.
Uji coba juga terlihat dari botol air mineral yang ditempatkan di tempat terbuka terlihat tanpa ada bayangannya.
Hanya saja, untuk melihat matahari tanpa bayangan yang berlangsung hingga pukul 11.25 WIB, harus bersabar karena selama lima menit untuk mengetahui matahari tanpa bayangan diwarnai awan mendung.
Khoirul Anam, salah seorang wisatawan Pantai Kartini Jepara, mengakui ikut mengabadikan fenomena alam matahari tanpa bayangan.
"Awalnya, saya memang tidak mengetahui fenomena alam tersebut. Setelah mengetahui informasi tersebut kemudian menunggu fenomena tersebut muncul," ujarnya.
Hasilnya, lanjut dia, memang menyenangkan bisa mengabadikan fenomena alam tersebut, terlebih kunjungannya ke Pantai Kartini juga untuk berwisata dengan temannya asal Purwodadi.
Gus Makruf, pengunjung lainnya mengakui hal yang sama bahwa dirinya memang baru mengetahui adanya fenomena alam matahari tanpa bayangan.
"Saya juga ikut mengabadikan momen langka tersebut," ujarnya.
Ada pula wisatawan bersama keluarga yang berfoto bersama pada saat terjadi matahari tanpa bayangan.
Anas, pengunjung asal Batam mengakui berfoto bersama dengan keluarganya pada saat terjadi matahari tanpa bayangan tidak disengaja.
"Saya juga tidak mengetahui bahwa hari ini (10/10) pukul 11.24 WIB terjadi matahari tanpa bayangan," ujarnya.
Berdasarkan data dari BMKG untuk hari ini (10/10), fenomena alam matahari tanpa bayangan terjadi di Jepara.
Sementara pada 11 Oktober 2019, hari tanpa bayangan muncul serentak di 15 daerah mulai Semarang, Blora, Pati hingga Brebes. Lalu tanggal 12 Oktober 2019 muncul di delapan daerah mulai Sragen, Salatiga, Ungaran, Purwokerto hingga Banjarnegara.
Dan yang terakhir tanggal 13 Oktober 2019 muncul di jalur pantai selatan Jateng yakni Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Solo, Banyumas hingga Cilacap.
Munculnya kulminasi utama matahari tidak memberikan efek apa pun bagi manusia. Hanya saja setiap orang yang berdiri saat kulminasi utama tidak dapat melihat bayangannya.
Kemunculan kulminasi utama dipengaruhi adanya deklinasi matahari yang sama dengan lintang pengamat.
Pada kondisi tersebut matahari disebutkan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.
Berita Terkait
Korban jiwa di Gaza capai 34.183 pada hari ke-200 serangan Zionis Israel
Selasa, 23 April 2024 22:27 Wib
Lesty : Hari Kartini, jadilah perempuan yang bermanfaat bagi orang sekitar
Senin, 22 April 2024 7:56 Wib
Kisah "Kartini" dari Lampung untuk memberdayakan anak-anak termarginalkan
Minggu, 21 April 2024 10:44 Wib
MPR sebut Hari Kartini momentum memperjuangkan hak-hak perempuan
Sabtu, 20 April 2024 20:37 Wib
Pelabuhan Panjang layani 5.000 pemilir selama empat hari arus balik lebaran
Selasa, 16 April 2024 18:19 Wib
Sidak hari pertama kerja, Wali Kota Metro pastikan pelayanan berjalan maksimal
Selasa, 16 April 2024 16:00 Wib
BMKG prediksi hujan di mayoritas wilayah Indonesia
Minggu, 14 April 2024 7:45 Wib
PLN sebut seluruh sistem kelistrikan aman pada hari pertama Idul Fitri
Jumat, 12 April 2024 23:16 Wib