Jakarta (ANTARA) - Massa yang berunjuk rasa di depan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Rabu petang, ricuh dengan melempar botol air minum dan menyalakan petasan serta kembang api usai shalat Maghrib.
Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk menahan massa yang melakukan tindakan anarki.
Saat massa ricuh, koordinator massa yang berada di atas mobil komando berkali-kali mengingatkan agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang sengaja memicu kakacauan.
Ia juga mengimbau massa untuk meninggalkan lokasi unjuk rasa, tetapi sebagian besar massa memilih bertahan.
Orator juga mengajak massa bershalawat agar kembali damai dan tidak terpicu emosi.
Sementara kepolisian tampak meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan beberapa mobil barracuda.
Padahal sebelumnya pada sore hari Amien Rais sudah mengimbau massa agar tidak melakukan kekerasan, tidak merusak fasilitas dan menjaga ketertiban.
Berita Terkait
Telkomsel proyeksikan pertumbuhan trafik broadbrand hingga 15,22 persen
Rabu, 27 Maret 2024 19:43 Wib
Kemenkes sebut sisa 5,22 juta vaksin COVID-19 gratis bagi berisiko tinggi
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
22 saksi diperiksa polisi atas tewasnya remaja saat perang sarung di Kalianda
Rabu, 20 Maret 2024 13:41 Wib
THR pensiunan ASN dibayarkan mulai 22 Maret 2024
Selasa, 19 Maret 2024 13:08 Wib
Sejak Januari 2024 Kejati Sumut tuntut mati 22 terdakwa narkoba
Minggu, 17 Maret 2024 23:22 Wib
Alokasi bantuan operasional KB untuk Bengkulu capai Rp42,22 miliar
Sabtu, 27 Januari 2024 16:44 Wib
22.246 anggota KPPS Lampung Timur dilantik serentak
Kamis, 25 Januari 2024 19:25 Wib
Selama 2023, Dinkes Lampung Selatan tangani 22.691 kasus diarem
Senin, 8 Januari 2024 19:01 Wib