Pemprov Lampung pulihkan sektor pariwisata pascatsunami

id ridho ficardo, pariwisata lampung

Pemprov Lampung pulihkan sektor pariwisata pascatsunami

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (Antara Lampung/HO)

Bandarlampung,  (Antaranews Lampung) - Provinsi Lampung melakukan langkah cepat untuk memulihkan sektor pariwisata pascatsunami Selat Sunda yang menghantam kawasan pesisir setempat pada 22 Desember 2018.

"Langkah untuk memulihkan sektor pariwisata terutama kawasan pesisir di antaranya melalui kampanye pariwisata Lampung," kata Gubernur Lampung M Ridho Ficardo di Bandarlampung, Sabtu.

Caranya, lanjut dia, mengampanyekan pariwisata Lampung dengan hashtag #LampungItuKerreen dan penyelenggaraan "Lampung Great Sale" dengan menawarkan paket promosi wisata bekerja sama dengan hotel dan restoran.

Promosi lainnya adalah agen perjalanan dan maskapai memberikan harga terbaik dengan tidak menurunkan kualitas pelayanan.

"Kami juga melakukan aksi bersih-bersih pantai berkolaborasi dengan pemangku kepentingan pariwisata, media, dan `travel blogger` guna membentuk citra pariwisata Lampung yang nyaman untuk berwisata," ujar Ridho.

Selain itu, menurutnya, memulihkan amenitas dan infrastruktur daerah terdampak termasuk relaksasi sektor keuangan dan pembiayaan untuk industri pariwisata, serta menata sarana dan prasarana destinasi wisata yang terkena dampak tsunami.

"Penyediaan (dana pemulihan) amenitas pariwisata pada Februari dan April 2019 melalui APBD Provinsi Lampung," ujarnya.

Ridho menjelaskan, sejauh ini, tercatat kebutuhan dukungan pemulihan amenitas destinasi wisata di Lampung Selatan sebesar Rp7,95 miliar.

Kemudian, kebutuhan kapal wisata dan nelayan, serta PLTS di Legundi, Pesawaran Rp11,25 miliar, kebutuhan kapal wisata dan nelayan, bantuan pemulihan penginapan, dan dermaga jeti di Kiluan sebesar Rp4 miliar.

Selain itu, juga melakukan pelatihan kepada masyarakat di sekitar destinasi untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.

Kementerian Pariwisata memberikan dukungan "trauma healing" berupa gerakan sadar wisata, peningkatan kapasitas usaha masyarakat, dan sertifikasi kepemanduan wisata dan pemimpin tur umroh sebesar Rp1,071 miliar.

Ridho menambahkan, untuk menjadikan kawasan pesisir Rajabasa, Lampung Selatan, menjadi kawasan pariwisata dan zona hijau dibutuhkan dukungan kajian dan rencana induk kawasan wisata dan zona hijau pesisir Rajabasa, yang dilengkapi dengan mitigasi bencana.

"Kami juga akan terus mengoptimalkan promosi pariwisata dengan memperkuat `branding` pariwisata Lampung melalui media massa dan media sosial," tambahnya.