Jakarta (Antara Lampung) - Peneliti Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai kepercayaan masyarakat terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin meningkat.
Penilaiannya tersebut merupakan tanggapan terkait hasil survei yang dilakukan oleh Populi Center pada 15 hingga 21 April 2016.
"Masyarakat saat ini makin cerdas. Tingkat kepercayaan masyarakat kepada Ahok pun semakin meningkat meskipun ditengah-tengah isu soal reklamasi dan Sumber Waras," kata Ikrar dalam rilis yang diterima Antara, Selasa.
Berdasarkan survei yang dirilis Populi Center pada Senin (25/4) kemarin, sebanyak 73,7 persen masyarakat puas dengan kinerja Ahok.
Kemudian, 81,5 persen masyarakat puas dengan kepemimpinan Ahok dan 73,3 persen masyarakat puas dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta.
Survei itu melibatkan 400 responden di enam wilayah DKI Jakarta dan dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 15 hingga 21 April 2016. Ratusan responden tersebut dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of error sekitar 4,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
"Hasil survei itu menunjukkan kepercayaan masyarakat atas kinerja Ahok tetap tinggi meskipun survei dilakukan saat isu dugaan suap reklamasi pantai utara Jakarta, penggusuran Pasar Ikan Luar Batang dan pembelian lahan RS Sumber Waras tengah mencuat," ujar Ikrar.
Lebih lanjut, profesor riset LIPI itu memperkirakan bakal calon Gubernur DKI Jakarta lain akan menghadapi kesulitan untuk menggerus elektabilitas Ahok, kecuali bakal calon telah memiliki hasil karya yang monumental.
"Dengan pencitraan gaya apa pun akan sulit mengalahkan Ahok. Bakal calon harus punya karya monumental. Orang sekarang makin cerdas menilai mana yang benar mana yang salah. Tidak heran hasil survei lembaga polling menempatkan Ahok makin unggul," tutur Ikrar.
Sebelumnya Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk mengungkapkan siapa pun lawan politik Ahok, harus memiliki argumentasi yang kuat sebelum menghadapi Ahok.
Selain itu, argumen yang disampaikan juga harus dilengkapi dengan data yang jelas dan valid.
"Karena belakangan ini semakin tidak jelas, mana yang benar-benar kritik atau sekadar hanya untuk menaikkan kredit politik. Publik melihat apa yang dikerjakan dari pada sekedar umbar omongan," ungkap Hamdi.
Berita Terkait
Kalapas Kalianda tegaskan kepada napi dan petugas jaga kebersihan cegah DBD
Jumat, 3 Mei 2024 11:39 Wib
Warga pesisir Lampung Selatan ikuti sekolah lapang iklim
Kamis, 2 Mei 2024 21:35 Wib
Menkeu: Ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5 persen dengan jaga kesejahteraan masyarakat
Selasa, 30 April 2024 19:48 Wib
Gagalkan aksi curanmor, Kapolresta Bandarlampung berikan penghargaan kepada satpam
Senin, 29 April 2024 14:14 Wib
Witan merasa percaya diri hadapi Uzbekistan
Senin, 29 April 2024 6:03 Wib
Shin Tae-yong cukup percaya diri bisa antarkan timnas ke Olimpiade
Minggu, 28 April 2024 18:37 Wib
Pakar sebut Ahok masih punya keinginan jadi Gubernur Jakarta
Minggu, 28 April 2024 14:31 Wib
BRI Finance beri kemudahan akses tunai ke masyarakat
Sabtu, 27 April 2024 20:56 Wib