Jurnalis demo sikapi arogansi Sekprov Lampung

id demo, arinal junaidi

Jurnalis demo sikapi arogansi Sekprov Lampung

Sejumlah jurnalis aksi menyikapi arogansi Arinal Junaidi, Rabu (20/4). (ANTARA Lampung/Tomy Putra)

Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Sejumlah jurnalis di Kota Bandarlampung  unjuk rasa menyikapi  arogansi Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Arinal Junaedi.
    
Puluhan jurnalis pun memulai aksinya di Tugu Adipura, Bandarlampung, Rabu, pada pukul 09.00 WIB dengan membawa sepanduk dan mengakhirinya di Kantor PWI Lampung.
    
Jurnalis meminta pejabat Provinsi Lampung ini meminta maaf secara terbuka kepada seluruh media massa.
    
Setelah sampai di Kantor PWI Cabang Lampung, rombongan diterima oleh Ketua PWI Lampung, Supriyadi Alfian dan  meminta waktu selama 20 menit, untuk menunggu kedatangan dari  Arinal Junaidi.
    
Tidak lama berselang, Arinal pun datang dengan mobil dinasnya, dan saat turun dari mobilnya disambut oleh sorakan para wartawan yang melakukan unjuk rasa.
    
Aksi ini pun tidak berlangsung lama pada pukul 10.00 WIB, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Arinal Junaidi itu akhirnya menyatakan permohonan maafnya kepada semua jurnalis yang ada di Lampung.
    
"Dengan hati yang tulus saya memohon maaf atas kekhilafan yang saya lakukan. Terus terang saya sedikit haru, karena di akhir jabatan saya sebagai sekprov saya ingin meninggalkan kesan yang baik, jadi sekali lagi saya mohon maaf," kata Arinal.
    
Ia mengungkapkan, dengan kejadian ini membawa hikmat tersendiri bagi dirinya.
    
"Kejadian ini membawa hikmah bagi saya, karena ini adalah hal yang sangat berharga. Ke depan untuk meningkatkan silaturahim dan koordinasi dengan para wartawan,  akan melakukan rapat koordinasi guna membicarakan pembangunan Lampung ke depannya," kata dia.
   
 Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Kota Bandarlampung Yoso Muliawan, mengatakan,  kejadian ini diharapkan tidak terulang kembali.
   
 "Saya minta kejadian ini tidak terulang lagi, dan tentunya permohonan maaf ini sudah diterima oleh rekan-rekan wartawan semua," kata dia.
    
Unjuk rasa ini, berawal pada  kejadian di hari Senin (18/4) ketika sejumlah wartawan hendak melakukan konfirmasi terkait kasus penganiayaan yang dilakukan pejabat Pemprov Lampung Arinal Junaidi terhadap karyawan groundhandling di Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan,yang bersangkutan menuduh bahwa itu hanya alat untuk mencari uang dan menganggap berita tersebut tidak ada konfirmasi.