Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung mencatat pada Agustus 2015 Kota Bandarlampung kembali mengalami inflasi yaitu sebesar 0,41 persen.
Kepala BPS Provinsi Lampung Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Selasa menyebutkan, enam kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandarlampung.
Keenam kelompok tersebut yaitu kelompok bahan makanan memberi andil inflasi sebesar 0,33 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,03 persen.
Kemudian kelompok sandang sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,02 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.
"Sedangan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil yang menahan laju inflasi yaitu sebesar 0,08 persen," ujar Adhi.
Ia menyebutkan, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi di antaranya beras, cabai merah, daging ayam ras, daging sapi, angkutan udara, bubur, telur ayam ras, soto, cabai rawit, dan biaya pendidikan taman kanak-kanak.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), lanjutnya, inflasi Kota Bandarlampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan naik sebesar 1,36 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,46 persen; kelompok kesehatan naik 0,38 persen; kelompok sandang naik 0,31 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,28 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 0,14 persen.
Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu turun sebesar 0,46 persen.
Adhi menjelaskan inflasi Kota Bandarlampung menempati peringkat ke-32 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 59 kota mengalami inflasi dan hanya 23 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen, sedangkan inflasi terendah dialami Sumenep, Kediri, dan Probolinggo masing-masing sebesar 0,02 persen.
Deflasi tertinggi dialami Ambon sebesar 1,77 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,01 persen.
Kota Bandarlampung, pada Agustus 2015 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 3,20 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 8,25 persen.
Berita Terkait
Polresta Bandarlampung terjunkan 620 personel guna amankan "May Day"
Rabu, 1 Mei 2024 12:29 Wib
Meski kalah, Wali Kota Bandarlampung bangga dengan perjuangan Timnas U-23
Selasa, 30 April 2024 9:43 Wib
Jepara kota kelahiran udang yang terlupakan
Jumat, 26 April 2024 11:22 Wib
Kapolres: Oknum wartawan jadi otak investasi bodong
Jumat, 26 April 2024 7:05 Wib
PWRI Jabar: Otak kasus investasi bodong Ketua Harian PWRI Sukabumi
Jumat, 26 April 2024 7:02 Wib
Oknum wartawan otaki investasi bodong dengan kerugian capai Rp5 miliar
Jumat, 26 April 2024 5:37 Wib
Walikota Bandarlampung ambil berkas penjaringan partai lain selain PDIP
Rabu, 24 April 2024 11:37 Wib
Kunjungan wisatawan ke Kota Bandarlampung naik 30 persen di libur Lebaran
Selasa, 23 April 2024 18:38 Wib