Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara Prasetio Heru Hermawan, di Kotabumi, Senin (25/5), mengaku pihaknya telah menerima laporan tersebut, dan akan segera membentuk tim khusus untuk menyelidikinya.
"Dinkes Lampung Utara telah membentuk tim khusus untuk mencari tahu kebenarannya, secepatnya kami akan dapatkan hasilnya dan jika diketemukan kejanggalan maka tindakan tegas akan diberlakukan," ujarnya pula.
Keluarga mengeluhkan, diduga akibat keterlambatan
penanganan medis atas Muhammad Alka Nadinda Frili, bayi berumur 40 hari,
pasien yang ditangani puskesmas Kecamatan Sungkai Jaya Lampung Utara
hingga akhirnya meninggal dunia. (Baca juga: Kronologis Penelantaran Bayi 40 Hari)
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabupaten Lampung Utara Samsir, mengakui telah mengetahui adanya laporan bahwa mobil ambulans milik puskesmas Kecamatan Sungkai Jaya tidak tersedia bahan bakar minyak (BBM) ketika pihak keluarga pasien dari bayi tersebut meminta pertolongan untuk merujuknya ke RSUD Ryacudu di Kotabumi, menegaskan akan segera memanggil pihak Dinas Kesehatan setempat.
"Saya akan panggil Dinas Kesehatan dan saya juga akan terjunkan Inspektorat untuk mencari tahu itu, kami akan mencari tahu permasalah tersebut apakah karena sarana dan prasarana, apakah karena menelantarkan pasien, dan apakah ada penyebab yang lainnya," kata Samsir pula.
Sedangkan mengenai alasan mobil ambulans puskesmas itu tidak memiliki persediaan BBM, Sekdakab Lampung Utara itu menyatakan ketidakbenaran alasan tersebut, sehingga dia akan melakukan tindakan tegas, jika laporan itu tidak sesuai dengan kebenarannya.
"Tidak benar itu, jika pihak puskesmas tersebut beralasan mobil ambulans tidak memiliki bensin. Memangnya perlu berapa liter bensin dengan jarak tempuh dekat itu, dari puskesmas di Sungkai Jaya ke RSUD Ryacudu. Jika tidak mampu lagi beli bensin untuk mobil ambulans, berhenti saja jadi dokter dan berhenti saja jadi kepala puskesmas, kalau tidak ada uang untuk beli bensin minta sama saya," ujar Samsir lagi.
Dugaan penelantaran pasien oleh pihak
puskesmas Kecamatan Sungkai Jaya, terhadap Muhammad Alka Nadinda Frili
yang menderita radang tenggorokan (batuk berdahak) dan berakhir kematian
tersebut, setelah tiba di RSUD Ryacudu Kotabumi, Selasa (19/5) lalu,
sekitar pukul 21.00 WIB.