Bupati Ingatkan Petugas Pertanian Bekerja Optimal

id bupati, awaykanan, bustami zainudin, tekonologi, masyarakat

Bupati Ingatkan Petugas Pertanian Bekerja Optimal

Bupati Waykanan, Provinsi Lampung Bustami Zainudin (foto antaralampung.com/dok)

Waykanan, Lampung,  (ANTARA Lampung) - Bupati Waykanan, Lampung, Bustami Zainudin mengingatkan para petugas pertanian di lapangan agar bekerja secara sungguh-sungguh dalam membina kelompok tani sehingga sasaran produksi pertanian di daerah itu dapat tercapai.
       
"Petugas pertanian harus bekerja optimal dan kepada para petani selamat menikmati hasil panen padi semoga dengan harga gabah yang meningkat sekarang ini dapat meningkatkan kesejahteraan bapak dan ibu petani sekalian, serta selamat melakukan tanam padi pada musim rendeng 2014-2015, semoga terhindar dari serangan hama tikus dan lainnya," ujarnya di Blambanganumpu, sekitar 220 kilometer utara Kota Bandarlampung, Kamis.
         
Bustani yang juga mantan Ketua Kosgoro 1957 Waykanan dan juga Ketua DPC PDI Perjuangan Waykanan itu, berharap, produksi padi dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan, sehingga terwujud swasembada beras maupun swasembada pangan berkelanjutan di kabupaten yang telah dicanangkan sebagai "Bumi Petani" itu.
         
Ia menyatakan sektor pertanian merupakan salah satu prioritas utama pembangunan di Kabupaten Waykanan.
         
Sektor itu, katanya, memiliki peranan yang paling strategis dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, mengingat hampir 80 persen penduduk di daerah setempat bermatapencaharian di sektor pertanian.
         
Sekretaris Bappeda Waykanan Anang Risgiyanto didampingi Kepala Bagian Humas Pemkab Waykanan Fajri Harizon mengatakan visi Kabupaten Waykanan 2010-2015 adalah "Terwujudnya Masyarakat Waykanan yang Sejahtera, Demokratis, Berbudaya, dan Religius".
          
Terwujudnya masyarakat yang sejahtera, katanya, berarti kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Waykanan bisa terpenuhi secara layak.
         
Ia menjelaskan visi dan misi tersebut dijabarkan melalui strategi dan program, sedangkan agar semua program berjalan dalam satu koridor, dibuat jalur atau arus utama dengan sebutan "Waykanan Bumi Petani".
        
"Ada keharusan agar semua unit mengikuti arah ini melalui program dan kegiatan yang realistis, masuk akal untuk diwujudkan, terukur yang dapat diukur tingkat keberhasilannya, bersentuhan langsung dengan rakyat mengingat fungsi pemerintah menyejahterakan rakyatnya, berdasarkan prioritas mendesak, yaitu persoalan yang harus didahulukan untuk dicarikan solusinya," ujarnya.    
 
Penetapan arah "Waykanan Bumi Petani" mempertimbangkan karakter budaya masyarakat, potensi internal, maupun eksternal, sumber daya.
         
Ia menjelaskan Waykanan sebagai daerah yang berbasis pertanian, sehingga peluang pengembangan sektor agraris dan agropolitan menjadi pilihan sinergi dengan kebijakan propinsi, maupun kebijakan nasional.
        
Kebijakan itu, kata Anang, mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Waykanan menuju masyarakat yang sejahtera, menciptakan kondisi yang demokratis, masyarakat yang berbudaya dan religius.
         
Konseps yang baik, katanya, akan mencapai tujuan bila para pelaku pembangunan, aparatur, dan masyarakat bekerja sama dalam kerangka pikir yang sama maupun paradigma yang sama.
         
"Terobosan demikian juga dilakukan di Kabupaten Jembrana, Kutai, Sragen, Kebumen, Lamongan, Karanganyar, Sleman, dan Kota Palangkaraya. Keberhasilan diperoleh karena pemimpin dan aparaturnya memiliki orientasi yang sama untuk melakukan perubahan agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Anang.