Lampung tingkatkan koordinasi terkait vaksin palsu

id sutono-plt-sekdaprov, vaksin palsu

 Lampung tingkatkan koordinasi terkait vaksin palsu

Plt Sekda Provinsi Lampung, Sutono (FOTO:ANTARA Lampung/Ist)

...Vaksin palsu, tak hanya ditemukan di Jawa tetapi juga di Kota Bandarlampung maka perlu perhatian semua pihak, kata Sutono...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Pemerintah Provinsi Lampung meminta semua pihak meningkatkan koordinasi terkait temuan vaksin palsu di daerah itu.

"Vaksin palsu, tak hanya ditemukan di Jawa tetapi juga di Kota Bandarlampung maka perlu perhatian semua pihak," kata Plt Sekda Provinsi Lampung, Sutono di Bandarlampung, Senin.

Menurut dia, berdasarkan laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak hanya menemukan vaksin palsu di Pulau Jawa, kini beredar luas juga di Pulau Sumatera termasuk di Bandarlampung.

Temuan Satgas Vaksin Palsu Badan POM ada di 9 provinsi, yaitu Pekanbaru (Riau), Palembang (Sumsel), Bandarlampung (Lampung), Serang (Banten), DKI Jakarta, Bandung (Jabar), Surabaya (Jatim), Pangkal Pinang (Babel) dan Batam di Kepulauan Riau.

"Menyikapi kondisi tersebut, saya mengharapkan kepada semua pihak, untuk meningkatkan koordinasi agar penyebaran vaksin palsu segera diatasi. Karena dapat merusak kesehatan anak-anak dikemudian hari," tegasnya.

Sementara itu, Balai Pengawasan Obat dan Makanan Bandarlampung bersama Polda Lampung menemukan pelanggaran administrasi dalam distribusi vaksin pada 13 rumah sakit dan klinik kesehatan swasta.

Temuan itu terungkap saat Balai POM Bandarlampung melakukan investigasi selama sepekan dalam rangka melacak keberadaan vaksin palsu di Lampung. Namun hasil temuan sementara Balai POM tidak menemukan adanya penggunaan vaksin palsu di Lampung, kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Balai POM Bandarlampung Hartadi.

Balai POM Bandalampung telah berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mengawasi sekaligus mengantisipasi penyebaran vaksin palsu di daerah ini.

Pengawasan dilakukan terhadap seluruh rumah sakit dan klinik kesehatan swasta yang tersebar di seluruh Lampung.

Sepekan sejak koordinasi digagas, sebanyak 13 RS dan klinik kesehatan telah diinvestigasi oleh Balai POM Bandarlampung.

Menurut Hartadi, dari investigasi tahap pertama Balai POM Bandarlampung meneliti 4 sampel vaksin yang ditemukan di 2 RS di Lampung dan dicurigai sebagai vaksin palsu.

"Empat sampel vaksin tersebut diteliti di Laboratorium Balai POM untuk mengecek keaslian vaksin. Hasil penelitian sementara Balai POM Bandarlampung belum ditemukan penggunaan vaksin palsu di berbagai rumah sakit di wilayah Lampung," katanya lagi.

Hasil investigasi Balai POM dan Polda Lampung menemukan adanya pelanggaran administrasi terhadap distribusi vaksin di 13 RS di Lampung.

"Pelanggaran administrasi adalah penyediaan vaksin yang tidak menggunakan jalur distribusi resmi oleh pihak RS," katanya pula. (Ant)