Jatuh ke laut, truk besar bermuatan semen alami patah as dan tersangkut di rampdor

id Lampung asdp, bakau, merak, truk jatuh ke laut, terjun kelaut, truk,asdp

Jatuh ke laut, truk besar bermuatan semen alami patah as dan tersangkut di rampdor

ASDP imbau pengguna jasa Ferry tetap waspada cuaca ekstrem. ANTARA/HO-ASDP

Namun tidak berhasil dan pada pukul 22.38 WIB, truk besar tersebut jatuh ke laut.
Bandarlampung (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi adanya insiden truk besar bermuatan semen yang jatuh ke laut dari KMP Labitra Karina milik operator ferry swasta PT Samudera Ferry, di Dermaga 5 Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (28/12), pukul 20.35 WIB.

Dilaporkan, KMP Labitra Karina melakukan proses pemuatan sekitar pukul 20.05 WIB. Truk besar tersebut naik ke kapal (proses muat) melalui Dermaga 5 Merak, Banten, namun saat melintas untuk proses muat, kendaraan tersebut mengalami patah as, lalu tersangkut di rampdor, hingga membuat posisi truk melintang dan tidak dapat melanjutkan proses muat ke dalam kapal.

Melihat kondisi truk besar tersangkut, tim gabungan segera mengarahkan bantuan mobil derek dibantu truk untuk menarik truk besar yang tertahan tersebut, namun tidak berhasil dan pada pukul 22.38 WIB, truk besar tersebut jatuh ke laut. Namun demikian, tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian ini.

Kepala BPTD Wilayah VIII Banten Handjar Dwi Antoro menyampaikan bahwa pada pukul 22.00 WIB seluruh dermaga di Pelabuhan Merak dinyatakan tidak beroperasi dikarenakan kondisi cuaca ekstrem yang tidak kondusif bagi pelayaran. Pelayanan penyeberangan lintas Merak - Bakauheni ditutup sementara hingga situasi kembali kondusif.

ASDP bersama dengan regulator mengimbau kepada seluruh masyarakat, pengguna jasa penyeberangan agar lebih bijak dalam merencanakan perjalanan dengan kapal ferry di tengah cuaca ekstrem saat ini. Pengguna jasa agar tetap berhati-hati, mewaspadai cuaca buruk, dan pastikan kondisi stamina dan kendaraan agar tetap sehat dan prima.

ASDP terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang telah memprediksikan bahwa musim penghujan akan memasuki masa puncaknya pada periode Desember 2022 hingga Januari 2023. Mengingat BMKG juga mengimbau seluruh masyarakat termasuk pihak-pihak terkait untuk selalu memonitor dan mewaspadai kondisi cuaca saat musim penghujan ini.
Baca juga: Mobil jatuh ke laut dari KMP Shalem berhasil dievakuasi, dua penumpang selamat
Baca juga: Akibat cuaca buruk layanan penyeberangan Pelabuhan Bakauheni ditutup sementara