Pussansiad berencana rekrut lebih banyak ahli siber jadi prajurit TNI AD

id Pussansiad,ahli siber,TNI AD,TNI Angkatan Darat,ancaman siber

Pussansiad berencana rekrut lebih banyak ahli siber jadi prajurit TNI AD

Komandan Pusat Sandi dan Siber TNI AD (Pussansiad) Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie (tengah) menjawab pertanyaan sejumlah jurnalis usai membuka acara Eksibisi Siber Pussansiad 2021 di Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Kami sudah membuat konsep merekrut masyarakat sipil masuk TNI mulai dari bintara maupun perwira yang memiliki latar belakang  IT (informasi dan teknologi). Lulusan IT (harapannya) dididik di TNI AD dan bergabung di Pussansiad, katanya

Jakarta (ANTARA) - Pusat Sandi dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad) berencana merekrut lebih banyak ahli siber menjadi prajurit TNI AD agar kebutuhan pasukan yang memiliki kemampuan siber terpenuhi, kata Komandan Pussansiad Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie.

Ia menerangkan jumlah personel Pusat Sandi dan Siber TNI AD sekitar 130 orang, sementara sesuai ketentuan jumlah yang ditargetkan 197 orang.

“Masih ada yang harus dipenuhi pelan-pelan. (Jumlah personel, red.) ini sudah jadi kebijakan politik Bapak Kasad (Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman) dan Panglima (Jenderal TNI Andika Perkasa),” terang Iroth saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Sejauh ini, pimpinan TNI AD telah meresmikan Satuan Sandi dan Siber di tiap Komando Daerah Militer (Kodam) TNI AD.

“Di satu Kodam paling tidak ada 60 personel. Itu mulai dari perwira, bintara, dan tamtamanya,” sebut Komandan Pussansiad.

Walaupun demikian, ia menyampaikan jumlah itu masih belum memadai. Oleh karena itu, Pussansiad akan merekrut lebih banyak ahli siber melalui berbagai kegiatan, salah satunya Kompetisi Komunitas Siber (KKS) TNI AD, yang rencananya akan digelar rutin tiap tahun.

“Kami sudah membuat konsep merekrut masyarakat sipil masuk TNI mulai dari bintara maupun perwira yang memiliki latar belakang  IT (informasi dan teknologi). Lulusan IT (harapannya) dididik di TNI AD dan bergabung di Pussansiad,” katanya.

Baca juga: Komandan Pussansiad: Perlu penguatan kemampuan siber TNI AD mendesak

Ia menargetkan pihaknya akan memenuhi target jumlah personel yang memiliki kemampuan siber pada 2022.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat pada 2022 menuju ke sana,” sebut dia.

Pusat Sandi dan Siber TNI AD merupakan satuan yang terbentuk kurang lebih 1,5 tahun yang lalu.

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa pada beberapa kesempatan menyampaikan pihaknya akan fokus membangun kekuatan siber TNI.

“Yang dilakukan oleh Panglima TNI sudah luar biasa produktif, dan Bapak Kasad sangat baik, karena ancaman siber berkembang, berevolusi, (dampaknya, red.) nyata sehingga penguatan (kemampuan siber) ini jadi urgensi, keniscayaan yang tidak bisa dihindari,” terang Iroth.

Terkait itu, Komandan Pussansiad menerangkan pihaknya fokus membangun kekuatan siber, terutama pada bidang operasi dan postur.

Terkait penguatan postur, ada tiga aspek yang jadi perhatian Pussansiad, yaitu kekuatan atau kapasitas TNI AD menangkal ancaman siber, profesionalisme prajurit yang punya kemampuan siber, dan gelar kekuatan dari tingkat pusat sampai wilayah.

“Penguatan SDM, proses atau regulasi, strategi, dan penguatan aspek teknologi, penguatan komunikasi, karena (kami) tidak bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, kami bekerja dengan pihak lain, (satuan) Cyber Polri, BSSN, akademisi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan stakeholder lainnya,” sebut Iroth Sonny.

Terakhir, ia menyampaikan Pussansiad juga berupaya memperkuat kesadaran para prajurit dan masyarakat terhadap ancaman siber (cyber awareness).

Kesadaran terhadap ancaman siber penting jadi perhatian karena serangan siber juga menargetkan pola pikir (mindset) para prajurit beserta keluarganya.

“Ancaman siber terus berevolusi dan menggunakan artificial intelligence (kecerdasan buatan, Red.). Jadi, tiap ada ancaman dan direspon, dia (peretas, Red.) juga mencari celah-celahnya. Tugas kami bagaimana mengamankan semua celah ini dari potensi ancaman,” kata Brigjen Iroth.