Presiden Jokowi minta persoalan sanksi WADA segera diselesaikan

id menpora,zainudin amali,wada,ladi,doping

Presiden Jokowi minta persoalan sanksi WADA segera diselesaikan

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengambil langkah cepat sehubungan dengan sanksi WADA terhadap LADI. Itu terkait sangsi pertama dirasakan saat Tim Thomas menjadi juara di Ceres Arena, Aarhus, Denmark (17/10/2021), Sang Saka Merah Putih tidak boleh dikibarkan. ANTARA/HO-Kemenpora.go.id-Bagus/pri. (ANTARA/HO-Kemenpora.go.id-Bagus)

Beliau (Presiden) meminta kami untuk memenuhi permintaan WADA kepada LADI. Presiden meminta persoalan itu diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya, sambung Zainudin

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan Presiden Joko Widodo meminta persoalan sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia segera diselesaikan.

"Saya tadi menghadiri rapat internal dengan Presiden dan Ketua Umum LADI (Lembaga Anti-Doping Indonesia). Presiden memantau dan mencermati perkembangan," kata Zainudin di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat. 

"Beliau (Presiden) meminta kami untuk memenuhi permintaan WADA kepada LADI. Presiden meminta persoalan itu diselesaikan dalam waktu sesingkat-singkatnya," sambung Zainudin.

Baca juga: Menpora bentuk tim guna percepat pencabutan sanksi WADA pada LADI

WADA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena tidak patuh dalam pemberian sampel doping, yang salah satunya melarang bendera kebangsaan Indonesia dikibarkan dalam even-even olahraga internasional, termasuk Thomas Cup 2020 yang dijuarai Indonesia.

Menurut Zainudin, Presiden Jokowi sudah mengetahui pembentukan satuan tugas yang diketuai Ketua Umum KOI (NOC) Raja Sapta Oktohari yang bertugas mempercepat dan menginvestigasi kasus sanksi WADA kepada LADI.

Baca juga: ISORI beri dukungan ke Menpora tuntaskan persoalan sanksi WADA

"Tim ini terdiri dari tujuh orang yang terdiri dari NOC, LADI, cabang olahraga dan pemerintah. Presiden menyambut baik dan meminta diakselerasi," tutur Zainudin.

Pemerintah juga bekerja sama dengan Badan Anti-Doping Jepang (JADA) yang akan memberikan supervisi dalam menyelesaikan masalah dengan WADA.

"Jepang berkomitmen membantu Indonesia agar segera menyelesaikan masalah itu," tambah Zainudin.