Lestarikan tarian trasional, Aceh menggelar Festival Ratoh Jaroe

id Aceh,tarian,budaya,ratoeh,jaroe,Pemerintah Aceh,Provinsi Aceh,Pemprov Aceh

Lestarikan tarian trasional, Aceh menggelar Festival Ratoh Jaroe

Dokumentasi - Sejumlah penari wanita mementaskan tari ratoh di Lhokseumawe, Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad

Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Festival Ratoh Jaroe secara virtual guna melestarikan tarian tradisional masyarakat di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Aceh Jamaluddin di Banda Aceh, Kamis, mengatakan festival tersebut digelar 10-11 September 2021. Atraksi seni budaya Aceh itu disiarkan melalui kanal YouTube Disbudpar Aceh.

"Festival ini sebagai daya rangsang kreatif dan inovatif bagi pelaku seni dalam mengembangkan kesenian Aceh di masa lalu dan untuk masa yang akan datang," kata Jamaluddin.

Jamaluddin mengatakan Festival Ratoh Jaroe pernah digelar pada 2019. Setelah jeda setahun, festival tari tradisional Aceh tersebut kembali digelar untuk memberikan ruang kreativitas para pengiat seni di Aceh, khususnya seni tari.

“Festival ini untuk menumbuhkan semangat solidaritas, persatuan dan kesatuan bangsa di kalangan pecinta seni dan generasi muda serta upaya melestarikan tarian seni budaya nasional, terutama Aceh,” kata Jamaluddin.

Selain itu, kata Jamaluddin, festival tersebut sebagai wadah memperkenalkan budaya Aceh dan menjadi sarana promosi seni budaya dengan harapan memupuk rasa cinta tanah air, bangga kebudayaan nusantara yang beragam dan melestarikan nilai nilai tradisi.

Kepala Bidang Bahasa dan Seni Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Aceh Nurlaila Hamjah mengatakan Festival Ratoh Jaroe 2021 memperebutkan Piala Gubernur Aceh. 

"Festival diikuti grup tari ratoh jaroe dari seluruh Aceh. Bagi yang berhasil masuk sepuluh besar terbaik ditayangkan secara virtual pada puncak festival, 10 dan 11 September mendatang," kata Nurlaila Hamjah.

Nurlaila Hamjah mengatakan panitia Festival Ratoh Jaroe menghadirkan Yusri Saleh atau Dek Gam, seniman asal Aceh yang menciptakan tari ratoh Jaroe sebagai dewan juri.

"Sebagai dewan juri, panitia menghadirkan maestro ratoh jaroe, Yusri Saleh. Tujuannya, sebagai motivasi agar pelaku seni di Aceh tetap berkreasi di masa pandemi COVID-19 yang kini masih berlangsung,” kata Nurlaila Hamjah.