Pelindo III pasang alat pendeteksi sertifikat vaksin di empat pelabuhan

id Pelindo III,Alat deteksi,Sertifikat vaksin

Pelindo III pasang alat pendeteksi sertifikat vaksin di empat pelabuhan

Aplikasi PeduliLindungi (ANTARA /Zabur Karuru)

Jawa Timur (ANTARA) - Pelindo III mulai memasang alat pendeteksi sertifikat vaksinasi, yakni aplikasi PeduliLindungi di empat pelabuhan, masing-masing Tanjung Perak, Tanjung Emas, Benoa dan Pelabuhan Banjarmasin, yang bertujuan untuk mendukung proses validasi syarat-syarat bepergian, seperti sertifikat vaksinasi.

Vice President Corporate Communication Pelindo III Suryo Khasabu di Surabaya, Sabtu mengatakan, penyiapan alat aplikasi PeduliLindungi dinilai memberikan banyak kemudahan dan menguntungkan pihak-pihak terkait.

"Alat ini mulai terpasang di empat pelabuhan hari ini, nantinya akan digunakan mendukung proses validasi syarat-syarat bepergian, seperti sertifikat vaksinasi, hasil pemeriksaan antigen ataupun swab PCR," kata pria asal Jawa Tengah tersebut.

Suryo menjelaskan, calon penumpang kapal laut nantinya cukup memindai barcode yang ada di aplikasi PeduliLindungi di ponsel melalui alat yang
tersedia di terminal penumpang.

Selanjutnya, akan ada pemberitahuan apakah mereka layak melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal laut. Selain cepat dan mudah, alat ini mengurangi interaksi langsung antara petugas dengan calon penumpang sehingga meminimalkan risiko penularan COVID-19 apabila salah satu pihak terjangkit virus.

"Alat ini juga meminimalkan risiko pemalsuan dokumen perjalanan, misalnya pemalsuan sertifikat vaksin dan hasil pemeriksaan antigen maupun swab PCR," katanya.

Sementara itu, Plt Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya Acub Zaenal menyebut penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk validasi digital akan mempercepat proses validasi dan menjaga keakuratan data.

"Pemeriksaan menggunakan mesin akan langsung terhubung dengan pusat data di Kementerian Kesehatan," katanya.

Selain menghemat waktu, keberadaan mesin aplikasi PeduliLindungi juga berpengaruh pada jumlah petugas. Selama ini untuk melakukan pemeriksaan dokumen, terdapat dua hingga tiga orang petugas.

Dengan adanya mesin aplikasi, maka cukup satu petugas untuk berjaga jika ada calon penumpang yang mengalami kendala.

Oleh karena itu, katanya, calon penumpang diharapkan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendapatkan dokumen persyaratan perjalanan di fasilitas layanan kesehatan yang masuk dalam jejaring Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan, sehingga keasliannya terjamin.

Selama ini, menurut Acub Zaenal, ditengarai banyak beredar dokumen PCR atau rapid antigen yang diragukan keasliannya.

"Ke depannya calon penumpang dapat melakukan validasi persyaratan secara mandiri, mesin aplikasi sudah terhubung dengan pusat data sehingga akan menampilkan hasil sesuai data yang terekam," katanya

Uploader : Angga Pramana