Industri makanan sumbang investasi terbesar Lampung di triwulan III

id Investasi triwulan III Lampung, investasi Lampung, sektor industri makanan lampung

Industri makanan sumbang investasi terbesar Lampung di triwulan III

Pekerja di salah satu UMKM makanan berbasis komoditas lokal Lampung yakni pisang goreng beku. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung menyatakan nilai investasi industri makanan menjadi sektor penyumbang terbesar investasi Lampung pada triwulan III-2023.

"Sektor terbesar penyumbang investasi di Lampung pada triwulan ketiga 2023 masih industri makanan dengan nilai investasi Rp796 miliar dari total investasi sebesar Rp1,91 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung Yudhi Alfadri, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan, berdasarkan jenis, industri makanan penyumbang terbesar diperoleh dari pengolahan hasil peternakan, perkebunan, dan pertanian.

"Terinci untuk realisasi investasi sektor industri makanan meliputi untuk penanaman modal asing sebesar Rp349 miliar, dan penanaman modal dalam negeri sebesar Rp446 miliar," katanya.

Selanjutnya, dari sisi pendapatan, modal asing yang berinvestasi di sektor industri makanan terbesar berasal dari pengolahan produk primer yang dihasilkan dari Lampung.

"Sedangkan untuk penyumbang realisasi investasi terbesar kedua adalah dari sektor telekomunikasi berupa aktivitas telekomunikasi tanpa kabel dengan nilai total investasi sebesar Rp273 miliar yang terbentuk dari penanaman modal asing Rp218 miliar serta penanaman modal dalam negeri Rp54 miliar," ucapnya.

Dia menjelaskan untuk sektor telekomunikasi investasi berasal dari perusahaan Indosat dengan kepemilikan modal asing di Singapura, dan XL Axiata dengan kepemilikan Malaysia. 

"Dan penyumbang investasi ketiga terbesar sesuai dengan karakteristik Lampung yang merupakan daerah penghasil produk primer sekaligus sentra bahan baku bagi sektor hilirisasi maka sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan menjadi penyumbang ketiga," katanya.

Menurut dia, sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan menyumbang investasi sebesar Rp206 miliar, dengan Rp69 miliar berasal dari penanaman modal asing, dan Rp137 miliar dari penanaman modal dalam negeri.

Sebelumnya, industri makanan juga menjadi penyumbang investasi terbesar di Provinsi Lampung pada triwulan I-2023, dengan nilai investasi sektor tersebut mencapai Rp1,6 triliun.

Kontribusi industri makanan pada tiga bulan pertama awal tahun itu berasal dari realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp510 miliar, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp1,1 triliun.

Baca juga: Investasi di Lampung hingga triwulan III terealisasi Rp7,9 triliun

Baca juga: Apindo Lampung: Potensi investasi lewat PRL 2023 Rp1 triliun

Baca juga: Minat investasi negara ASEAN di Lampung tinggi