BPBD Lampung perkuat tebing dengan rumput vetiver untuk antisipasi longsor

id Antisipasi bencana, BPBD Lampung, antisipasi longsor,rumput vetiver

BPBD Lampung perkuat tebing dengan rumput vetiver untuk antisipasi longsor

Ilustrasi - Situasi bencana longsor yang sempat terjadi di salah satu daerah di Provinsi Lampung. (ANTARA/HO)

Kita akan memperkuat tebing yang rawan longsor di beberapa lokasi rawan bencana, salah satunya di area tebing sungai dan tebing pinggir jalan
Bandarlampung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung melakukan penguatan tebing menggunakan rumput vetiver guna mengantisipasi bencana longsor di masa peralihan musim.

"Kita akan memperkuat tebing yang rawan longsor di beberapa lokasi rawan bencana, salah satunya di area tebing sungai dan tebing pinggir jalan," ujar Sekretaris BPBD Provinsi Lampung, Indra Utama, di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan ialah dengan menanam rumput penahan longsor yaitu rumput berjenis vetiver (Chrysopogon zizanioides).

"Kalau dari hasil laporan kabupaten/kota saat ini hutan yang ada sudah tidak sebaik dulu, sehingga kita dapat menanam rumput vetiver untuk menahan longsor dengan bekerja sama dengan BNPB, sebab akar rumput tersebut dapat tumbuh satu hingga dua meter di bawah tanah," ucapnya.

Menurutnya, penanaman rumput vetiver untuk menahan longsor dilakukan sembari melakukan perbaikan pada hutan untuk mencegah terjadinya banjir bandang dan tanah longsor.

"Kita sementara ini berupaya memperkuat tebing sungai, dan membersihkan aliran air di beberapa daerah rawan bencana," katanya.

Ia menjelaskan, ada sekitar Rp4,2 miliar anggaran yang tersedia untuk melakukan mitigasi bencana, lalu adapula dana hibah pasca bencana tahun 2019 yang pelaksanaannya pada tahun 2020 sekitar Rp104 miliar di lima kabupaten/kota.

"Anggaran cukup memadai ada sekitar Rp4,2 miliar, namun setiap kabupaten/kota pun memiliki simpanan anggaran untuk hal ini, ditambah lagi ada bantuan dari pusat berupa dana hibah pasca bencana sebanyak Rp104 miliar di 5 kabupaten/kota, sehingga harapannya kita siap bila ada bencana," katanya.*