Edhy Prabowo: Pandemi corona, kesempatan Indonesia merebut pasar udang dunia

id Menteri KKP RI Edhy Prabowo, Lampung Timur, Udang Vaname, Intensifikasi

Edhy Prabowo: Pandemi corona, kesempatan Indonesia merebut pasar udang dunia

Menteri KKP Edhy Prabowo/Foto Antaralampung/Muklasin

Lampung Timur (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan pandemi corona yang melanda dunia sebagai peluang pemerintah Indonesia merebut  pasar udang internasional, pasalnya, sejumlah negara pesaing penghasil udang   vaname terbesar dunia seperti India tengah lockdown.

"Udang  diminati dunia, apalagi potensi negara-negara saingan kita penghasil udang vaname seperti India sedang lockdown, ini potensi kita merebut pasar dunia," ujar Menteri Edhy Prabowo kepada wartawan di Lampung Timur, Minggu (19/7) usai meninjau dan panen udang vaname yang dikelola secara intensif di Desa Margasari, kabupaten setempat. 

Edhy Prabowo mengemukakan, kendati udang vaname bukan spesies asli Indonesia tapi sangat populer dan digemari masyarakat Indonesia bahkan dunia, produktivitas udang ini pun cukup tinggi. 

Baca juga: Menteri KKP minta budi daya udang di Lampung Timur diintensifkan

Karena itu, kementeriannya ingin meningkatkan produksinya dengan mengajak pembudidaya melakukan intensifikasi dalam pengelolaannya.

Menurut Politisi Partai Gerinda ini, dari hasil tinjauannya itu, tambak udang luas satu hektare yang dikelola secara intensif produksinya bisa mendekati 20 ton. 

Sementara  tambak udang luas satu hektare yang dikelola dengan cara biasa produksinya hanya 1 ton.

"Ini (intensifikasi) yang akan kita ajak," ujarnya. 

Pada acara itu, Menteri KP Edhy Prabowo hadir beserta Ketua Komisi IV DPR RI Sudin dan sejumlah anggota Komisi IV. 

Turut mendampingi kunjungan Menteri KKP, adalah Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Kapolda Lampung Irjen Ariadi Purwanto, Danrem 043 Garuda Hitam Lampung, Brigjen Totok Jumariono, Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari, Kapolres Lampung Timur AKBP Wawan Setiawan, dan Dandim 0429 Lampung Timur Letkol Kav Muhammad Darwis, Kepala Desa Margasari Wahyu Jaya. 

Baca juga: Menteri tegaskan tidak akan ada lagi pembabatan mangrove