Ditjen Perikanan Budidaya KKP beri pendampingan program bioflok lele di Ponpes di Bandarlampung
Jadi diharapkan secara ekonomi ponpes bisa meningkatkan pemasukannya sehingga berimplikasi pada kesejahteraan warga di ponpes, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pendampingan budidaya ikan lele dengan menggunakan metode bioflok di Pondok Pesantren (Ponpes) Mahasiswa Al Awwabin, Bandarlampung.
"Pendampingan yang diberikan berupa pendampingan teknis mulai persiapan sampai panen," kata Penyuluh Perikanan Muda Dinas Perikanan Kota Bandarlmapung, Samsun Aribama, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan selain pendampingan teknis, KKP juga memberikan paket bantuan mulai dari bangunan fisik dan sarana produksi seperti benih ikan lele beserta pakan, probiotik dan obat obatan.
"Tentunya tujuan kami, memberikan pendampingan di ponpes agar mereka bisa melakukan budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan produksi perikanan dan memenuhi kebutuhan protein untuk santri secara mandiri," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, ponpes juga dapat membuka peluang usaha perikanan dari hasil mengelola atau membudidayakan ikan dengan metode bioflok yang cukup mudah.
"Jadi diharapkan secara ekonomi ponpes bisa meningkatkan pemasukannya sehingga berimplikasi pada kesejahteraan warga di ponpes. Kemudian juga sebagai pengenalan usaha kepada santri dan peningkatan SDM di lingkungan pesantren," kata dia.
Ia mengatakan bahwa kolam bundar bioflok yang diberikan kepada Ponpes Mahasiswa Al Awwabin sebanyak enam unit dengan diameter 4 meter serta bibit lele sebanyak 15.000 ekor.
"Dengan enam kolam, dan ditebar 15.000 bibit ekor lele itu bisa menghasilkan satu sampai dengan 1.3 ton, ini untuk tahap awal pembelajaran, selanjutnya bisa ditingkatkan secara bertahap hingga 2,5 ton," kata dia.
"Pendampingan yang diberikan berupa pendampingan teknis mulai persiapan sampai panen," kata Penyuluh Perikanan Muda Dinas Perikanan Kota Bandarlmapung, Samsun Aribama, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan selain pendampingan teknis, KKP juga memberikan paket bantuan mulai dari bangunan fisik dan sarana produksi seperti benih ikan lele beserta pakan, probiotik dan obat obatan.
"Tentunya tujuan kami, memberikan pendampingan di ponpes agar mereka bisa melakukan budidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan produksi perikanan dan memenuhi kebutuhan protein untuk santri secara mandiri," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, ponpes juga dapat membuka peluang usaha perikanan dari hasil mengelola atau membudidayakan ikan dengan metode bioflok yang cukup mudah.
"Jadi diharapkan secara ekonomi ponpes bisa meningkatkan pemasukannya sehingga berimplikasi pada kesejahteraan warga di ponpes. Kemudian juga sebagai pengenalan usaha kepada santri dan peningkatan SDM di lingkungan pesantren," kata dia.
Ia mengatakan bahwa kolam bundar bioflok yang diberikan kepada Ponpes Mahasiswa Al Awwabin sebanyak enam unit dengan diameter 4 meter serta bibit lele sebanyak 15.000 ekor.
"Dengan enam kolam, dan ditebar 15.000 bibit ekor lele itu bisa menghasilkan satu sampai dengan 1.3 ton, ini untuk tahap awal pembelajaran, selanjutnya bisa ditingkatkan secara bertahap hingga 2,5 ton," kata dia.