Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi pendapatan negara dari Januari hingga November 2019 telah mencapai Rp1.677,1 triliun yaitu 77,5 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar
Rp2.165,1 triliun, naik 0,9 persen (yoy) dibandingkan periode sama 2018 yang sebesar Rp1.662,9 triliun serta meningkat daripada bulan lalu yaitu Rp1.508,9 triliun.
“Pendapatan kita masih mampu tumbuh meskipun sedikit. Di tengah tekanan global tentu bisa dilihat kita bisa bertahan dengan naiknya penerimaan sebanyak 0,9 persen (yoy),” katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menjelaskan penerimaan itu berasal dari pendapatan dalam negeri mencapai Rp1.675,2 triliun yang tumbuh 1,4 persen (yoy) dibanding periode sama 2018 yakni Rp1.652,2 triliun dan meningkat daripada bulan lalu yakni Rp1.507,2 triliun.
Ia merinci pendapatan dalam negeri terdiri dari penerimaan perpajakan Rp1.312,4 triliun yang tumbuh 0,8 persen (yoy) dibanding periode sama tahun lalu yakni Rp1.301,5 triliun dan meningkat daripada Oktober 2019 yakni Rp1.173,9 triliun.
“Penerimaan perpajakan sudah 73,5 persen dari target APBN 2019 sebesar Rp1.786,4 triliun,” ujarnya.
Penerimaan perpajakan berasal dari PPh migas Rp52,9 triliun, pajak non migas sebesar Rp1.083,3 triliun, kepabeanan dan cukai yaitu Rp176,2 triliun.
Selanjutnya, pendapatan dalam negeri juga berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yaitu sebesar Rp362,8 triliun yang telah mencapai 95,9 persen terhadap target APBN tahun ini Rp378,3 triliun.
“Realisasi PNBP pada komponen PNBP dari pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dan PNBP Lainnya membantu upaya tercapainya target PNBP 2019,” katanya.
Ia menuturkan peningkatan PNBP dari pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) yang mencapai Rp76,65 triliun atau sekitar 168,1 persen dari target APBN 2019 sangat membantu untuk mencapai target PNBP secara keseluruhan.
“Penerimaan negara itu juga berasal dari penerimaan hibah yaitu Rp1,9 triliun,” ujarnya.
Sementara itu, Menkeu mengatakan bahwa pencapaian pendapatan negara hingga 13 Desember 2019 telah mengalami peningkatan sebesar 1,6 persen secara tahunan (yoy) karena adanya perbaikan kondisi pada sektor riil.
"Tapi per 13 Desember pertumbuhannya meningkat menjadi 1,6 persen secara tahunan,” katanya.
Sri Mulyani menyebutkan untuk belanja negara mampu tumbuh 5,3 persen (yoy) yaitu Rp2.046 triliun didukung oleh peningkatan penyaluran Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp752,8 triliun yang tumbuh 5,0 persen (yoy) dibanding periode sama tahun lalu Rp717,1 triliun.
Realisasi belanja negara tersebut juga didukung oleh belanja pemerintah pusat yang hingga November 2019 mencapai Rp1.293,2 triliun atau 79,1 persen dari pagu APBN yaitu Rp1.634,3 triliun serta meningkat 5,5 persen (yoy) dibanding periode sama 2018 Rp1.225,5 triliun.
“Belanja negara masih menunjukkan kinerja yang baik dan tetap menjadi pendorong dalam memberikan stimulus terhadap perekonomian,” ujarnya.
Berita Terkait
Kanwil DJP Banten catat penerimaan pajak hingga Februari 2024 sebesar Rp12,06 triliun
Rabu, 27 Maret 2024 16:06 Wib
Pemkot Bandarlampung tahun ini dapat jatah penerimaan PPPK 300 orang
Rabu, 27 Maret 2024 15:16 Wib
Menkeu: Penerimaan pajak sampai 15 Maret 2024 capai Rp342,88 triliun
Senin, 25 Maret 2024 13:29 Wib
Menteri Keuangan catat APBN surplus Rp22,8 triliun per 15 Maret 2024
Senin, 25 Maret 2024 11:18 Wib
Penerimaan pajak di Sumsel dan Babel capai Rp21,8 triliun
Selasa, 27 Februari 2024 14:51 Wib
Universitas Jambi siap tampung 7.333 mahasiswa baru tahun 2024
Kamis, 18 Januari 2024 14:01 Wib
Realisasi penerimaan pajak Kanwil DJP Kepri pada 2023 sebesar Rp9,85 triliun
Rabu, 17 Januari 2024 17:41 Wib
TKN sebut Prabowo-Gibran akan bebaskan pajak UMKM baru
Jumat, 5 Januari 2024 9:55 Wib