BNPT sebut terorisme masih jadi ancaman bagi Indonesia

id BNPT,terorisme,Indonesia,Setyo Pranowo

BNPT sebut terorisme masih jadi ancaman bagi Indonesia

Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Subdirektorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Letnan Kolonel laut Setyo Pranowo saat membacakan sambutan. (Antaralampung.com/Damiri)

Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Subdirektorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Letnan Kolonel Setyo Pranowo beberapa bulan lalu mengatakan bahwa terorisme saat ini masih menjadi ancaman nyata bagi Indonesia.

"Seperti penanganan konten radikalisme dan terorisme dari Kemenkominfo, tahun 2017 sampai Maret 2019 sudah sebanyak 13 ribu konten yang bermasalah," katanya di Lampung Selatan.

Hal itu patut diwaspadai bersama karena bermula dari sikap antikeberagaman tersebut maka akan lahir intoleransi jika tidak dikelola dengan baik maka akan memancing lahirnya radikalisme dan terorisme.

Baca juga: Ciri radikalisme dan terorisme tidak dari cara berpakaian

"Salah satu penyebab tingginya radikalisme dan terorisme belakangan ini adalah kemajuan teknologi yang tidak dibarengi literasi bagi masyarakat sehingga kesulitan membedakan informasi yang benar dan salah," kata dia.

Dia menambahkan sepanjang 2019 beberapa kali terjadi peledakan bom.

"Bahkan ada yang berangkat ke Suriah dari negara kita sebanyak 2.376 orang. Jadi perlu kita waspadai. Apabila ini tidak diantisipasi maka bisa ditunggangi pelaku terorisme untuk menyebarkan informasi yang menurut mereka benar maka dapat membangkitkan kebencian kepada negara dan masyarakat," kata dia lagi.

Baca juga: BNPT dan FKPT Lampung gelar kegiatan rembuk aparatur kelurahan dan desa tentang literasi dan informasi
Baca juga: Polisi buru satu orang terkait bom bunuh diri di Medan
Baca juga: Polda Lampung prihatin atas kejadian bom bunuh diri Medan