Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Prancis mengemukakan tidak ada ancaman nyata aksi terorisme dari kelompok Islamic State of Irak and Syria (ISIS) terhadap pertandingan Liga Champions 2023/2024 yang mempertemukan Paris Saint-Germain melawan Barcelona di Stadion Parc des Princes Paris pada Rabu waktu setempat.
"Tidak ada dan Menteri Dalam Negeri mengonfirmasi hal ini pada pertemuan kabinet hari ini, sebuah ancaman nyata namun kami tetap berhati-hati setiap saat," kata Juru Bicara Pemerintah Prancis Prisca Thevenot seperti diwartakan AFC, Rabu.
Pernyataan itu dikemukakan berkaitan dengan munculnya pernyataan dari kelompok ISIS yang mengancam akan menyerang pertandingan perempat final tersebut.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan kelompok ISIS telah mengancam pertandingan perempat final Liga Champions pada Selasa dan Rabu, bukan hanya pertandingan PSG vs Barcelona saja. Ia mengatakan ada "ancaman yang jelas-jelas diungkapkan secara terbuka oleh ISIS".
"Polisi yang saya ajak bicara pagi ini telah memperkuat langkah-langkah keamanan,” kata Gerald.
Pemerintah Prancis pun memberlakukan pengamanan yang signifikan menyusul potensi gangguan dari kelompok ISIS pada pertandingan Paris Saint-Germain (PSG) dan Barcelona.
Ancaman juga menimbulkan kekhawatiran Pelatih PSG Luis Enrique yang mengatakan dalam konferensi pers prapertandingan, “Siapa yang tidak khawatir dengan ancaman teroris?"
"Saya harap ini adalah sesuatu yang bisa dikendalikan dan itu hanya ancaman serta tidak akan terjadi apa-apa," ujar Luis Enrique.
Sementara itu, Badan Sepak Bola Eropa UEFA mengatakan semua pertandingan harus tetap berjalan meski ada ancaman.
"UEFA mengetahui dugaan ancaman teroris terhadap pertandingan Liga Champions pekan ini dan menjalin hubungan erat dengan pihak berwenang di lokasi masing-masing,” kata pernyataan itu.
“Semua pertandingan direncanakan berjalan sesuai jadwal dengan pengaturan keamanan yang sesuai.”