Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung mendukung peringatan Hari Badak Sedunia dan peresmian Suaka Rhino Sumatera II, di Taman Nasional Way Kambas, Lampung, pada 30 Oktober 2019.
"Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan tersebut sebagai upaya dalam menjaga dan meningkatkan jumlah populasi badak dunia, khususnya badak sumatera. Untuk itu, saya akan hadir dalam acara tersebut," ujar Arinal, di Bandarlampung, Minggu.
Ia menjelaskan Provinsi Lampung memiliki aset daerah yang jarang dimiliki daerah lain, diantaranya Lampung memiliki Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Way Kambas, dan Gunung Anak Krakatau.
"Semua ini adalah aset berharga milik Lampung. Kami bersama pemangku kepentingan lainnya akan saling bersinergi untuk meningkatkannya," jelasnya.
Dirjen Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno, mengatakan mengundang Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk turut hadir pada acara peringatan Hari Badak Sedunia dan peresmian Suaka Rhino Sumatera II.
"Gubernur sangat mengapresiasi dan mendukung adanya kegiatan ini. Beliau juga mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Upaya mengintegrasikan, memadukan program konservasi penyelamatan hutan, pengembangan wisata, dan daerah," ujarnya.
Sebagai informasi, di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) memiliki Suaka Rhino Sumatera (SRS). Lokasi ini diperuntukkan untuk peningkatan jumlah populasi badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).
Badak ini memiliki keunikan, karena badannya yang relatif kecil dibandingkan badak lainnya, dan memiliki rambut di sekujur tubuhnya.
Di SRS itu terdapat tujuh ekor badak sumatera. Di SRS tersebut, badak sumatera berhasil dikembangbiakkan. Anak badak pertama yang lahir di suaka ini bernama Andatu pada 23 Juni 2012, pasangan dari badak Andalas dan Ratu. Sedangkan anak kedua pasangan ini, Delilah lahir pada 12 Mei 2016.
Kelahiran ini menambah optimisme dalam upaya pelestarian badak sumatera. Kelahiran Andatu juga menjadi bukti bahwa SRS mampu untuk mengupayakan pelestarian badak sumatera. Di luar kawasan SRS, di alam liar TNWK diperkirakan masih terdapat populasi badak liar yang jumlahnya diperkirakan antara 21-37 ekor.
Baca: Way Kambas Park Designated as ASEAN Heritage Park
Berita Terkait
Kabar gembira, seekor bayi badak lahir lagi di Taman Nasional Way Kambas
Minggu, 26 November 2023 13:24 Wib
Petani kelapa di Lampumg Timur hadapi masalah hama kwangwung
Kamis, 9 November 2023 12:46 Wib
Satu badak sumatera lahir di TN Way Kambas
Sabtu, 30 September 2023 11:50 Wib
YABI usul badak masuk dalam revisi UU Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Rabu, 30 Agustus 2023 2:17 Wib
Badak Jawa bernama Bacuya jadi maskot Piala Dunia U-20 2023
Minggu, 18 September 2022 11:27 Wib
Badak kembali ke hutan belantara Mozambik setelah 40 tahun punah
Senin, 4 Juli 2022 17:29 Wib
Mengenali nama-nama badak bercula dua di Taman Nasional Way Kambas
Selasa, 14 Juni 2022 1:49 Wib
Anak badak sumatera di Way Kambas diberi nama Sedah Mirah
Kamis, 9 Juni 2022 12:11 Wib