Petani lada bersyukur atas musim kemarau

id Kemarau, Petani, Lada, Desa Maringgai, Lampung Timur

Petani lada bersyukur atas musim kemarau

Biji lada kering siap jual di Desa Maringgai, Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Rabu (31/07/2019). ANTARA/Ruth Intan.

Lampung Timur (ANTARA) - Petani lada merasa terbantu dengan datangnya musim kemarau biji lada mengering lebih cepat di desa Maringgai, Labuhan Maringgai. Rabu.

"Kemarau seperti sekarang petani kesulitan air tetapi di sisi lain kita juga senang dan bersyukur, karena biji lada bisa kering lebih cepat", kata Rogayah seorang petani lada.

Menurutnya, adanya musim kemarau selain membantu pengeringan lada basah menjadi lebih kering, juga membantu tanaman lada tumbuh dan berbuah lebih cepat, karena lada hanya bisa hidup di lahan yang terkena sinar matahari cukup banyak.

"Lada merupakan salah satu tanaman yang paling sulit di urus karena tanah harus subur, cahaya matahari harus ada terus menerus, dan harus di beri tempat untuk merambat", katanya.

Bukan hanya sulit dalam proses merawat, petani lada juga mengakui bahwa proses pengeringan lada pun cukup menguras tenaga.

"Lada itu mengurusnya sulit dari menanam, merawat, panen hingga proses pengeringan butuh waktu lama", ujar Rogayah.

Penanganan lada basah hingga menjadi siap pakai membutuhkan waktu yang cukup lama, dengan datangnya musim kemarau petani merasa sedikit terbantu karena mempercepat proses pengeringan lada basah menjadi lada hitam siap jual.
Baca juga: Lampung Timur Siap Panen Lada Hitam
Menurut Juhari salah seorang petani lada, dengan adanya musim kemarau lada yang ia jemur jauh lebih kering dari pada saat musim hujan, dan lada kering bisa dijual dengan harga mahal ketimbang lada yang masih dalam kondisi setengah kering, sehingga petani lada dapat memperoleh keuntungan lebih besar.

"Harga lada kering, dan setengah kering itu berbeda. Harga lada kering yang sudah di diamkan lama bisa mencapai Rp 40.000 per kilogram sedangkan lada setengah kering hanya dihargai sebesar Rp 25.000 per kilogram. Beruntung ada kemarau lada dapat kita jual bentuk kering dan keuntungan yang diperoleh cukup besar ", ujarnya.

Menurutnya, datangnya musim kemarau selain merugikan karena kesulitan mendapat air, di sisi lain menguntungkan karena lada dapat tumbuh dengan subur dan hasil panen lada dapat kering dengan baik sehingga lada dapat di jual dengan harga yang cukup tinggi.
Baca juga: Harga lada hitam Lampung anjlok