Proses belajar SMPN 22 Pontianak menumpang di sekolah lain

id smp 22,kota pontianak,gedung smp roboh

Proses belajar SMPN 22 Pontianak menumpang di sekolah lain

Gedung SMP Negeri 22, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis sore, diinformasikan ambruk. (Istimewa)

Pontianak (ANTARA) - Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Syahdan mengatakan untuk sementara proses belajar siswa SMP Negeri 22 menumpang di SMPN 2 di Jalan Selayar, Kecamatan Pontianak Selatan.

"Untuk sementara ini mereka (siswa SMPN 22) menumpang dulu di SMPN 2, karena pembangunan akan dilakukan tahun depan,” kata Syahdan di Pontianak, Sabtu.

Sebelumnya, gedung SMPN 22 roboh pada April lalu. Ketika itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak berusaha bergerak cepat, sehingga proses belajar mengajar pun dievakuasi atau dipindahkan sementara ke SMPN 6 Pontianak.

Paska roboh itu dibutuhkan enam rombel buat kegiatan belajar mengajar, masing-masing buat kelas tujuh dan kelas delapan.

Dalam kesempatan itu, Syahdan memastikan fasilitas pendidikan tersedia dengan baik, begitu pun dengan tenaga pengajarnya. "Proses belajar mengajar berlangsung dua shift, untuk pagi proses belajar mengajar bagi peserta didik SMPN 2, sedangkan sore harinya untuk SMPN 22.Gurunya siap dan mutu belajar juga tidak masalah," ujarnya.

Ia menambahkan, ruang kelas yang digunakan pun merupakan ruang kelas yang lebih, sehingga dalam penerimaan peserta didik baru, kuota yang dibuka sesuai dengan ruang kelas yang tersedia.

Selain itu, SMPN 22 juga masuk dalam PPDB tahap kedua, dengan kuota yang dibuka sebanyak 112 orang. Jika mengacu pada Permendikbud No. 17/2017 yang membahas tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau juga bentuk lain yang sederajat.

Sesuai dengan pasal 24 Permendikbud No. 17/2017, jumlah peserta didik di dalam satu rombel jenjang pendidikan SMP, paling sedikit ialah 20 dan paling banyak ialah 32 peserta didik, maka SMPN 22 diperkirakan menerima murid untuk tiga kelas.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Firdaus Zar'in mengatakan pihaknya mendukung penuh pembangunan SMPN 22 yang roboh itu, dan pihaknya berupaya pembangunan itu dipercepat masuk dalam anggaran perubahan tahun ini.
***3***