Warga Berkabung Saat Menyambut Tahun Baru

id pengungsi tsunami,berdoa dan berzikir

Warga Berkabung Saat Menyambut Tahun Baru

Anak-anak pengungsi korban tsunami Lampung Selatan mendapatkan layanan bantuan psikologi dari Kementrian Sosial untuk memulihkan rasa takut pascakejadian tsunami, Sabtu (29/12) (Foto: Antaralampung.com/Dian Hadiyatna)

Untuk menyalakan kembang api ataupun bakar-bakar rasanya tidak etis dilakukan saat ini, karena warga masih berkabung, katanya
Bandarlampung (Antaranews Lampung ) - Warga Way Panas, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, menyambut pergantian tahun dengan perasaan berkabung mengingat mereka baru saja mendapatkan goncangan jiwa akibat bencana tsunami yang sangat memukul mereka.
    
Ketua Rukun Tetangga (RT) Desa Way Panas Yanto saat dihubungi melalui telepon, Senin malam, mengatakan, suasana di desa mereka saat menyabut tahun baru masih merasakan kesedihan yang mendalam.
    
"Untuk menyalakan kembang api ataupun bakar-bakar rasanya tidak etis dilakukan saat ini, karena warga masih berkabung," katanya.
    
Dia menjelaskan, saat sedang mendapat musibah seperti sekarang ini tidak pantas menyambut pergantian tahun dengan foya-foya serta menyalakan kembang api atau kegiatan lain yang berlebihan.
    
Yanto mengatakan, warga di Way Panas merayakan tahun baru dengan mengadakan doa bersama setelah melaksanakan ibadah bersama di masjid.
     
"Tahun baru kali ini kami akan berdoa dan berzikir bersama saja dan mendoakan para korban yang meninggal dunia akibat tsunami," katanya.
    
Sebelum kejadian tsunami Selat Sunda, seperti tahun baru biasanya warga Way Panas merayakan dengan menyalakan kembang api dan bakar ikan ataupun ayam.
    
Namun, tahun baru kali ini, warga benar-benar prihatin berkabung dan memilih merayakan tahun baru dengan berdoa dan berzikir bersama agar kesulitan warga dan bencana segera berakhir, katanya.