Washington (Antara/Reuters) - Sebanyak 45 perhimpunan perdagangan Amerika Serikat, yang mewakili beberapa perusahaan besar, mendesak Presiden Donald Trump tidak mengenakan tarif atau pajak pada China karena akan sangat membahayakan perekonomian dan konsumen di dalam negeri.
Melalui surat kepada Trump pada Minggu, perhimpunan tersebut mengatakan bahwa tarif potensial di China akan menaikkan harga barang konsumsi, membunuh pekerjaan dan menurunkan pasar keuangan.
Surat tersebut menandai perkembangan terkini hubungan Trump dengan dunia usaha mengenai kebijakan perdagangan, karena presiden itu mengambil langkah garang, yang dinilai perlu untuk melindungi industri dalam negeri.
"Kami mendesak pemerintah tidak mengenakan tarif dan bekerja sama dengan masyarakat usaha untuk menemukan jalan terbaik dan terukur bagi kebijakan dan pelaksanaan perdagangan proteksionis China guna melindungi pekerjaan dan daya saing Amerika Serikat," kata kelompok tersebut.
"Pemberlakuan tarif akan sangat berbahaya," kata mereka melalui surat tersebut.
Kelompok tersebut meminta Trump untuk bekerja dengan sekutu dagang guna mendorong perubahan pada kebijakan China. Kelompok bisnis mengatakan mereka memiliki kekhawatiran serius tentang pendekatan China terhadap perdagangan, sedangkan tarif sepihak oleh AS hanya akan memisahkan negara dari sekutu, dan mendorong mereka untuk menggantikan kehadiran bisnis AS di China saat Beijing melakukan pembalasan.
Perhimpunan perdagangan itu secara terbuka menolak antara lain Kamar Dagang AS, Federasi Ritel Nasional, dan Dewan Industri Teknologi Informasi.
Pemerintahan Trump dikatakan menyiapkan tarif terhadap produk teknologi informasi China, telekomunikasi, dan produk konsumen dalam upaya untuk memaksa perubahan dalam praktik kekayaan intelektual dan investasi Beijing.
Presiden Trump baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif impor baja dan aluminium tertentu, meski mendapat tentangan dari beberapa sektor bisnis.
Kelompok tersebut juga meminta Trump untuk mengizinkan pakar industri mengomentari dampak ekonomi dari setiap perubahan dalam kebijakan perdagangan sebelum tindakan tersebut diterapkan.
"Kami mendesak pemerintah mengukur tindakan niaga, yang bermakna, sesuai dengan kewajiban internasional, yang menguntungkan eksportir, importir, dan pemodal AS, daripada menghukum konsumen Amerika Serikat dan membahayakan keuntungan dalam daya saing nasional," kata mereka.
Penerjemah : Roy/B Soekapdjo
Berita Terkait
Kejaksaan tahan eks Bupati Kuansing terkait kasus korupsi
Sabtu, 4 Mei 2024 11:51 Wib
Sebagian besar RI diguyur hujan sedang-lebat pada Sabtu
Sabtu, 4 Mei 2024 10:04 Wib
Suhu panas di Sumatera Utara sepekan ke depan capai 36 Celcius
Sabtu, 4 Mei 2024 10:03 Wib
Kejati Bali tetapkan Bendesa Adat Berawa jadi tersangka pemeras investor
Jumat, 3 Mei 2024 12:56 Wib
Bareskrim: Penetapan tersangka TPPU Panji Gumilang sudah sah
Jumat, 3 Mei 2024 11:59 Wib
KSAU dan Prabowo bahas penguatan pertahanan udara Indonesia
Jumat, 3 Mei 2024 11:59 Wib