Makin Optimistis Tuntaskan Tol Trans Sumatera

id presiden jokowi, jalan tol trans sumatera, bisa dilalui arus mudik, tol sabahbalau

Makin Optimistis Tuntaskan Tol Trans Sumatera

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo (kanan) melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan Tol Trans Sumatera, Lampung, Kamis (11/2). Pembangunan jalan Tol Trans Sumatera sudah berjalan sepanjang kurang lebih delapan

Bandarlampung,  (Antara Lampung) - Pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar-Palembang diyakini bisa selesai sesuai target, yakni jalan bebas hambatan berbayar itu bisa digunakan sebelum Asian Games 2018.

Optimistis itu mengemuka dengan melihat kemajuan pembangunan jalan Tol Trans Sumatera serta sangat kuatnya dukungan dari Presiden Joko Widodo untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

Kini Tol Trans Sumatera sepanjang lebih 4 km sudah tuntas dibangun di Desa Sabahbalau Lampung Selatan. Bahkan ditargetkan tol sepanjang 7 km akan selesai sehingga bisa digunakan pada arus mudik Lebaran 2016, yakni ruas Jalan Sutami -Sabahbalau- Kota Baru Kabupaten Selatan atau sebaliknya.

"Pada Maret 2016, gerbang tol ditargetkan selesai dibangun. Tol dapat digunakan oleh kendaraan pribadi untuk mengantisipasi macet pada arus mudik mendatang. Kami akan membuka gerbang tol di dua lokasi," kata Manajer Teknik PT Waskita Karya, Marsesa Edward.

Ia juga menyebutkan pihaknya telah mengerjakan "rigid atau cor bagian atas badan jalan" sepanjang 4 km jalan tol dari 5 km lahan yang telah dibebaskan di Desa Sabahbalau sehingga target 7 km dapat dituntaskan pembangunannya sebelum arus mudik.

Akan tetapi, ia dalam berbagai kesempatan juga menyebutkan optimistis penyelesaian pembangunan Tol Trans Sumatera dapat dipercepat, asalkan pembebasan lahannya juga dituntaskan lebih cepat juga.

"Kami dihadapkan pada masalah belum adanya lahan baru yang sudah tuntas dibebaskan. Dari 5 km lahan yang dibebaskan, kami sudah bangun tol sepanjang 4 km," katanya.

Karena penyediaan lahan tol merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah, ia mengharapkan pemerintah mempercepat pembebasan lahan tersebut.

Meski terkendala lahan, pembangunan Tol Trans Sumatera hampir bisa dipastikan tak terbengkalai, karena pemerintah sudah menjadikannya sebagai prioritas pembangunan infrastruktur. Namun, jika pembebasan lahannya tak cepat tuntas, dikhawatirkan target penyelesaian pembanguna tol itu yang tak akan tercapai.

Lambatnya pembebasan lahan mengakibatkan kontraktor Tol Trans Sumatera tak bisa segera melaksanakan penugasannya. Peralatan berat yang sudah dikerahkan ke lokasi tol, malah kini menganggur karena ketiadaan lahan.

Pada 2015, hanya BUMN Waskita Karya dan Pembangunan Perumahan yang mengerjakan tol. Waskita Karya mengerjakan tol di lahan milik PTPN VII dan lahan warga di Sabahbalau, dan PP membangun tol di lahan PT ASDP di Bakauheni. Kontraktor Adhi Karya dan Wijaya Karya diyakini baru bisa mengerjakan tol di wilayah penugasannya mulai 2016.

Sehubungan itu, wajar jika pemerintah pusat dan daerah didesak untuk segera mempercepat pembebasan lahan Tol Trans Sumatera.

"Peralatan berat kami sudah menganggur karena tidak ada lahan baru untuk dikerjakan ," kata Kepala Proyek Waskita Karya, Marsudi, pada pertengahan Januari lalu.

Hal senada juga disampaikan Manager Teknik PT Waskita Karya, Marsesa Edward. "Pembebasan lahan ini sangat mendesak dituntaskan," katanya.

Ia menggambarkan keseriusan mereka untuk mengerjakan tol, yakni pada akhir Januari lalu, Waskita Karya sudah melakukan "lean concrete" sepanjang 5 km, rigid 3,5 km, pembangunan jembatan dan jembatan simpang susun sudah masuk tahap " erection girder" atau pemasangan girder beton prategang, sementara akses masuk ke simpang susun sudah "lean concrete" sepanjang 1,1 km.

Tol Trans Sumatera dirancang mampu dilalui kendaraan yang bertonase 80 ton hingga 90 ton. Badan jalan tol yang dibangun terdiri atas : rigid atau cor beton badan jalan bagian atas setebal 30 cm, lean concrete atau pengerjaan bagian tengah badan jalan setebal 10 cm, dan base atau pengerjaan bagian bawah badan jalan setebal 20 cm.

Jalan tol Trans Suamtera nantinya akan memiliki lebar kurang lebih 21 meter. Lebar tersebut terdiri atas lebar dua jalur jalan untuk dua arah kendaraan dengan lebar masing-masing 9,2 meter. Selain itu di pinggir jalan juga akan dibuat bahu jalan dengan lebar masing-masing 2,5 meter, sedangkan di antara kedua jalur akan dipasang median selebar 2,25 meter.

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir April lalu di Desa Sabahbalau. Pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni- Terbanggi Besar- Palembang Sumsel sepanjang sekitar 400 km ditargetkan selesai pada Juni 2018 atau sebelum Asian Games 2018 berlangsung. Kontraktor yang melakukan pembangunan tol di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar adalah PT Pembangunan Perumahan, Waskita Karya, Adhi Karya dan Wika.



Energi baru



Ketika pembebasan lahan tol tersendat, sementara penolakan atas pembangunan tol itu mulai ada yang menyuarakannya, Presiden Joko Widodo kembali turun ke Desa Sabahbalau untuk mengecek kemajuan pembangunan jalan tersebut.

Kunjungan itu menjadi energi baru bagi semua pihak untuk mempersatukan komitmen dan upaya mereka untuk segera menyelesaikan pembangunan tol itu sesuai target. Pemda dan BPN dituntut lebih keras menuntaskan pembebasan lahan, sementara pemerintah pusat harus mempercepat proses pembayarannya.

Kunjungannya pada 11 Februari ke Desa Sabahbalau merupakan kunjungan pertama Presiden Jokowi di tahun 2016. Sebenarnya setelah mencanangkan pembangunan Tol Trans Sumatera di Desa Sabahbalau pada 30 April 2015 lalu, Presiden pada 2015 telah tiga kali ke Desa Sabahbalau mengecek kemajuan pembangunan tol tersebut.

"Pengerjaan tol Trans Sumatera di Lampung, khususnya di Desa Sabahbalau, termasuk paling cepat, disusul di daerah lainnya seperti di Sulawesi. Karena itu, saya terus memantau perkembangannya," kata Presiden Joko Widodo di Sabahbalau Lampung Selatan.

Ia menyatakan gembira bahwa progres pembangunan jalan tol Trans Sumatera di Lampung cukup baik dan hingga sekarang telah mencapai beberapa kilometer pembangunannya.

Joko Widodo yang didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo serta sejumlah pejabat lainnya, menyatakan telah lima kali mengunjungi Lampung.

"Saya memantau perkembangan jalan tol untuk yang ke tiga kalinya di Desa Sabahbalau ini," ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah juga telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,2 triliun untuk sisa ganti rugi lahan di Lampung. "Anggaran ini segera kami persiapkan karena pembangunan berjalan cepat dan `turun` dana masih terlambat," kata Presiden.

Presiden mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung sudah cepat melakukan proses pembebasan lahan, hanya saja anggarannya yang belum siap.

"Pak Gubernur Lampung telah meminta kepada saya untuk mempercepat proses pencairan dana untuk lahan pembangunan jalan tol tersebut," katanya.

Presiden menyatakan akan segera melakuka koordinasi untuk menyiapkan anggaran pembebasan lahan tol tersebut.

Pembebasan lahan tol ruas Bakauheni- Desa Sabahbalau- Terbanggi Besar sepanjang 140 km awalnya ditargetkan selesai pada Mei 2016, dan biaya pembebasannya mencapai Rp3 triliun. Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah - Pematang Panggang Kabupaten Mesuji, Lampung sepanjang 109 km mulai dibebaskannya lahannya pada awal 2016, dan ditargetkan tuntas pada Desember 2016.

Total rencana tol dari Bakauheni hingga Tanjung Api-api Sumsel sepanjang 434 km dengan biaya investasi Rp53,63 triliun. Namun, pembangunan tol Bakauheni-Terbanggi Besar-Palembang sekitar 400 km yang diprioritaskan harus selesai sebelum Asian Games 2018, yang akan berlangsung mulai 18 Agustus- 2 September 2018 di Jakarta, Jawa Barat dan Sumsel.

Meski terkendala lahan, namun optimisme pembangunan Tol Trans Sumatera selesai sesuai target makin kuat, karena Presiden sendiri optimistis dengan melihat kemajuan pembangunan tol di Desa Sabahbalau.

"Optimistis itu penting untuk meyakinkan pihak luar tentang kemajuan infrastruktur di Indonesia," kata Presiden. *