Waykanan, Lampung (ANTARA Lampung) - Panitia lomba puisi online #AnsorProMigrasiAman memperpanjang batas waktu pengiriman baca puisi online dari 27 Februari menjadi 27 Maret 2015, sehubungan dengan banyak peserta yang menyalahi ketentuan yang ditetapkan.
"Kami ingin mengajak pelajar untuk bersama-sama mengampanyekan migrasi aman. Salah satu hal mendasar demi tercapai tujuan tersebut banyak dilanggar peserta," kata Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Waykanan Gatot Arifianto, di Blambanganumpu, Jumat (27/2).
Dia menjelaskan, hastag atau tanda pagar #AnsorProMigrasiAman yang ditetapkan panitia untuk dicantumkan diabaikan peserta.
"Tanda pagar tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pencarian pembacaan puisi terkait dengan migrasi aman oleh publik. Tanpa pencantuman tersebut, panitia menolak menyerahkan puisi yang dikirim kepada dewan juri," ujarnya lagi.
Ia menyatakan, lomba baca puisi sebagai upaya nyata berpartisipasi aktif mengkampanyekan migrasi aman dan mencegah terjadi perdagangan orang.
Lomba ini terselenggara atas kerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) Indonesia dan Justice Peace Integrity of Creation (JPIC) FSGM, dengan memperebutkan total hadiah Rp1,5 juta, trofi, serta sertifikat bagi tiga pemenang.
Juara pertama mendapatkan Rp750 ribu, juara kedua Rp500 ribu, dan juara ketiga Rp250 ribu.
Lomba ini bisa diikuti seluruh pelajar SMA sederajat di Indonesia.
Peserta bisa meng-"upload" pembacaan puisi melalui YouTube dengan kewajiban mencantumkan hastag atau tanda pagar #AnsorProMigrasiAman, diikuti nama lengkap peserta, dan selanjutnya link video dikirim ke surat elektronik (surel) gpansorwaykanan@gmail.com dengan subject: Pro Migrasi Aman.
Pada saat pengiriman link video, katanya, peserta diharuskan melampirkan (attachment) biodata lengkap berikut foto diri.
"Link pembacaan puisi diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 27 Maret 2015 pukul 23.00 WIB. Panitia sepakat memberi tambahan waktu peserta untuk memperbaiki kesalahan teknis saat mengunggah video baca puisi. Sekali lagi, tanda pagar #AnsorProMigrasiAman, diikuti nama lengkap peserta wajib dicantumkan. Pengumuman pemenang 30 Maret 2015 melalui media online dan cetak," ujarnya.
Puisi-puisi yang ditetapkan panitia untuk dibaca peserta adalah "Soli Gadis Sumba" karya Rieke Diah Pitaloka, "Balada TKI" karya Heru Sutadi, "Elegi Nirmala Bonet" karya Mega Vristian, dan "Intan Terpendam" karya Dinda Astri seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Lampung, demikian Gatot Arifianto.
Berita Terkait
Kompolnas RI gelar lomba video dan puisi kreatif
Selasa, 30 Mei 2023 20:13 Wib
Komite Sastra Dewan Kesenian Lampung, taja lomba baca puisi Bahasa Lampung
Jumat, 18 November 2022 14:17 Wib
Dubes Jose Tavares bacakan puisi "Aku Ingin" karya SDD
Rabu, 13 April 2022 11:05 Wib
Buku puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono terbit di Rusia
Rabu, 2 Februari 2022 11:50 Wib
DKL gelar sayembara puisi berbahasa Lampung dan Esai berbahasa Indonesia
Jumat, 2 Juli 2021 17:50 Wib
Isbedy tak surut ciptakan puisi meski di tengah pandemi
Senin, 3 Mei 2021 12:57 Wib
Satrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia
Minggu, 19 Juli 2020 10:21 Wib
Lee Chong Wei buat puisi untuk Lin Dan yang memutuskan pensiun
Sabtu, 4 Juli 2020 17:24 Wib