Pegawai Perempuan Diharuskan Pakai Tanda "Toilet"

id artikel

Madrid (ANTARA/AFP) - Pemeriksa tenaga kerja di Spanyol sedang menyelidiki perusahaan yang diduga mengharuskan pegawai perempuan memakai tanda bertuliskan "toilet" di leher mereka saat pergi ke kamar mandi, kata satu serikat pekerja Rabu.
        
Serikat pekerja UGT mengajukan keluhan atau protes terhadap El Ciruelo de Murcia, yang mempekerjakan 400 perempuan, setelah menerima keluhan dari beberapa pegawai perusahaan tersebut mengenai tindakan itu, kata wakil serikat pekerja Encarna Perez.
        
Bos perusahaan tersebut mengharuskan perempuan pegawai memakai tanda merah "yang agak mencolok" ketika mereka pergi ke kamar mandi, katanya.
        
"Mereka tak diperkenankan membawa tanda itu di tangan mereka atau di kantung mereka, dan jika mereka memasang tali pada tanda tersebut dan orang harus memakainya agar terlihat, lalu di mana lagi orang menaruhnya, jika bukan di sekitar leher?" Perez menambahkan sebagaimana dikutip AFP, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.
        
Banyak perempuan jadi minum lebih sedikit air biarpun udara panas dan akibat jam kerja mereka yang panjang agar terhindar harus pergi ke kamar mandi serta menderita "pelanggaran privasi" itu, katanya.
        
"Lelaki tak diharuskan membawa tanda tersebut," kata Perez.
        
Peraturan itu diberlakukan pada Mei tapi dicabut pada Agustus setelah pemeriksaan oleh pemeriksa ketenagakerjaan.
        
Direktur divisi pemeriksa tenaga kerja di Kementerian Tenaga Kerja di wilayah Murcia di bagian timur Spanyol, Jose Fuentes, mengatakan keluhan serikat pekerja tersebut sedang diselidiki.
        
"Kami tak bisa mencapai kesimpulan sampai penyelidikan diselesaikan," katanya.
        
Ketika dihubungi oleh AFP, perusahaan itu --yang memiliki usaha di kota kecil Cieza dan Alhama de Murcia-- menolak untuk berkomentar.
        
Serikat pekerja juga mengeluhkan bahwa pegawai di perusahaan tersebut diharuskan bekerja secara bergiliran sampai 15 jam dengan hanya istirahat setengah jam.
        
Empat pegawai dipecat karena perusahaan mencurigai mereka lah yang melaporkan pelecehan itu ke serikat pekerja, kata Perez. (ant)