Teater Keliling Berikan Semangat Perjuangan Mahasiswa Lampung

id teater keliling, universitas lampung

Teater Keliling Berikan Semangat Perjuangan Mahasiswa Lampung

Penampilan Tetaer Keliling di Universitas Lampung, Selasa (15/8) memukau mahasiswa yang menyaksikan pertunjukannya (FOTO: ANTARA Lampung/Roy Baskara Pratama)

...Pertunjukkan sang saka merupakan sekuel dari lakon Jas Merah yang pernah kami tampilkan di delapan kota pada tahun lalu...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Teater Keliling memberikan semangat perjuangan kepada mahasiswa Lampung, yang disugukan dalam sebuah pertunjukkan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Politik (FKIP) Universitas Lampung (Unila).

Sutradara Teater Keliling, Rudolf Puspa di Bandarlampung, Rabu mengatakan pementasan ini bertujuan untuk mengekspos momentum kemerdekaan dan nilai sejarah detik-detik Proklamasi 1945.

"Tentunya turut menyemarakan semangat kemerdekaan Republik Indonesia, salah satunya dengan mengadakan sebuah pertunjukan ini," kata dia.

Sementara itu, Ketua Yayasan Teater Keliling Dalfry Indra Suri mengatakan selain di Lampung pementasan ini pun dilakukan di wilayah lain seperti Surabaya, Malang, Bali dan Makassar.

"Pertunjukkan sang saka merupakan sekuel dari lakon Jas Merah yang pernah kami tampilkan di delapan kota pada tahun lalu," kata dia.

Kegiatan yang diselenggarakan di FKIP Universitas Lampung (Unila), Bandarlampung, Selasa (15/8), telah berhasil memukau mahasiswa yang menyaksikan penampilan Teater Keliling.

Teater Keliling pun mempersembahkan pertunjukkan yang berjudul Sang Saka, dengan menceritakan tentang tiga orang sahabat yang bertemu kembali untuk berpetualang mencari harta karun.

Dalam perjalanan memburu harta karun terbukalah rahasia dari setiap jati diri ketiga orang tersebut, sekaligus memberikan alasan kenapa pemuda pemudi bangsa jadi lupa diri dan memupuskan rasa cintanya terhadap negeri.

Harta karun berhasil mereka temukan, akan tetapi harta karun tersebut bukanlah yang dibayangkan melainkan bendera merah putih terwujud wanita yang terkurung di dalam peti kayu.

Terbukanya, peti kayu tersebut menuntun ketiga sahabat ke sebuah dimensi waktu imajiner detik Proklamasi Kemerdekaan, pada 17 Agustus 1945.

Pada akhir cerita, ketiga sahabat terbuka mata hatinya dan menyadari pentingnya peran dalam membentuk bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang benar-benar merdeka.

Diharapkan, melalui pertunjukkan ini Teater Keliling mampu menyampaikan pesan dan diterima dengan baik oleh para penonton yang hadir khususnya kalangan mahasiswa.

Teater Keliling adalah grub teater yang masih konsisten berkarya sejak 13 Februari 1974, telah mementaskan lebih dari 1600 pertunjukkan di semua kota di Indonesia dan 11 negara serta empat benua di dunia.

Teater ini pun sempat mendapatkan Rekor Muri dengan predikat grup teater dengan pertunjukkan teater modern di Inonesia. 

(ANTARA)