IDAI sebut pola hidup sehat cegah penyakit kardiometabolik pada anak

id Penyakit kardiometabolik anak, IDAI, pola hidup sehat, kesehatan anak

IDAI sebut pola hidup sehat cegah penyakit kardiometabolik pada anak

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) (berbatik kanan) saat menjelaskan tentang pencegahan penyakit kardiometabolik dalam pelaksanaan kegiatan Simposium Nasional IDAI. Bandarlampung, Jumat (23/2/2024). ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Penyakit gaya hidup ini mengatasinya hanya dengan perubahan pola hidup, tidak bisa disembuhkan dengan obat, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa dengan pengaturan pola hidup sehat sejak dini dapat mencegah penyakit kardiometabolik pada anak.

"Saat ini penyakit-penyakit yang biasa menjangkit orang dewasa sudah menjangkit anak-anak. Seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, stroke ini membentuk kelompok penyakit kardiometabolik yang sangat berbahaya bagi anak, sehingga butuh langkah pencegahan," ujar Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) saat pelaksanaan kegiatan Simposium Nasional IDAI di Bandarlampung, Jumat.

Ia menjelaskan penyakit kardiometabolik pada anak tersebut biasa terjadi akibat adanya gaya hidup yang tidak sehat, sehingga cara utama untuk mengatasinya dengan menerapkan pola hidup sehat pada anak.

"Penyakit gaya hidup ini mengatasinya hanya dengan perubahan pola hidup, tidak bisa disembuhkan dengan obat. Jadi anak-anak harus diajak sejak dini menerapkan pola hidup sehat," katanya.

Menurut dia, pola hidup sehat yang dapat diterapkan kepada anak sejak dini guna mencegah adanya penyakit kardiometabolik adalah dengan memperbanyak aktivitas fisik, tidur cukup, mengkonsumsi makanan sehat, dan perbanyak konsumsi air putih.

"Kita harus melakukan pencegahan dari hulu dengan membiasakan anak untuk menjalankan pola hidup sehat, sebab akan lebih murah dan mudah. Sebab kalau sudah di hilir maka biaya penanganan di rumah sakit akan mahal, lalu beban BPJS menangani pasien penyakit ini makin tinggi," ucapnya.

Dia melanjutkan, bila penyakit-penyakit yang terjadi akibat adanya gaya hidup tidak sehat itu tidak diantisipasi, maka akan membahayakan kesehatan generasi penerus di masa depan.

"Jadi di Indonesia selain menangani penyakit infeksi baru, ada juga yang mengkhawatirkan adalah adanya peningkatan risiko penyakit tidak menular (PTM). Kalau tidak diantisipasi maka generasi mendatang kualitas kesehatannya akan mengkhawatirkan," tambahnya.