Jambi (ANTARA) -
"Penggunaan geofoam ini kali kedua, yang pertama Tol Cisumdawu, geofoam merupakan material terbuat dari High Density Expanded Polystyrene (EPS) yang berbentuk balok-balok berbobot ringan dan tidak mengubah kekuatan jalan yang kami bangun," katanya.
Dia menegaskan inovasi penggunaan geofoam ini sudah biasa diterapkan di luar negeri, terutama untuk menangani lapisan tanah yang labil.
Benny menjelaskan inovasi geofoam yang diterapkan ini mampu mengurangi beban yang harus ditanggung oleh tanah dengan sangat signifikan.
Geofoam dapat digunakan untuk keperluan konstruksi berat, tahan lama dan umur pemakaian sangat panjang.
Beberapa waktu lalu, disebutkan progres pengerjaan tol seksi tiga Bayung Lencir-Tempino sudah mencapai 85,4 persen.
"Saat ini progresnya 85,4 persen, jadi kami memang ada mundur dari target yang dijanjikan 30 Juni menjadi 31 Agustus sesuai addendum terbaru," kata Benny.
Keterlambatan ini karena permasalahan pembebasan lahan yang sebelumnya dari kontraktor meminta untuk dibebaskan paling lambat akhir 2023, secara bertahap baru bisa selesai sebagian besar pada Juni lalu.
Baca juga: HK: PMN dukung keberlanjutan pembangunan Tol Trans Sumatera
Baca juga: Damri Banda Aceh kaji trayek ke Medan dan terkoneksi Trans Sumatera
Baca juga: Menteri PUPR targetkan pembangunan Tol Palembang-Betung tuntas pada 2025